REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Habiburokhman mengatakan hasil survei yang menunjukkan elektabilitas Prabowo Subianto mengungguli Ganjar Pranowo bukanlah hasil pemilihan presiden (Pilpres) 2024. Namun, hasil survei tersebut menggambarkan Menteri Pertahanan itu sudah unggul setengah babak dengan Ganjar.
"Jadi ini momentum ini harus terus dijaga ya, situasinya sudah baik. Kalau kaya sepak bola itu kan kita 45 menit udah menang, 2-0, 3-0 tinggal kita jaga," ujar Habiburokhman di Gedung Nusantara III, Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (1/8/2023).
"Jangan bikin blunder, jangan bikin masalah, sehingga bisa kebobolan balik," katanya mengingatkan seluruh kader Partai Gerindra.
Kekuatan pengusung Prabowo juga disebutnya akan bertambah. Setelah Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Partai Bulan Bintang (PBB), ia menyebut adanya partai parlemen yang akan bergabung ke koalisinya.
"Tentu ada juga yang dari luar parlemen, sehingga kita berikhtiar dan berharap koalisi ini akan semakin besar dan semakin kita mudah untuk menjalankan agenda-agenda perjuangan, melanjutkan keberhasilannya Pak Jokowi ini," ujar Habiburokhman.
Sebelumnya, Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA merilis hasil survei terkait elektabilitas antara dua bakal calon presiden (capres), yakni Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto. Dalam empat hasil survei terakhirnya, elektabilitas Prabowo unggul dalam tiga bulan terakhir, yakni pada Mei, Juni, dan Juli 2023.
Sedangkan Ganjar hanya unggul dari Prabowo pada Januari 2023. Pada Januari, elektabilitas Gubernur Jawa Tengah itu sebesar 43,1 persen. Sedangkan Prabowo pada bulan tersebut adalah 38,5 persen.
Namun pada Mei 2023, perbandingannya menjadi Ganjar (38,1 persen) dan Prabowo (44,5 persen). Selanjutnya pada Juni 2023, Ganjar (43,2 persen) dan Prabowo (50,4 persen). Survei terakhir pada bulan ini, Ganjar (41,6 persen) dan Prabowo (52 persen).
"Sekarang pada bulan ini (jaraknya) mencapai dua digit, sebesar 10,4 persen. Ini adalah raihan yang cukup konsisten yang didapat oleh Prabowo," ujar peneliti LSI Denny JA, Hanggoro Doso Pamungkas lewat rilis daringnya, Senin (31/7/2023).
Jika kondisi tersebut tak berubah, ada peluang tren peningkatan elektabilitas terhadap Menteri Pertahanan itu akan terus terjadi setiap bulannya. Prabowo juga unggul di tiga teritori, yakni Jawa Barat (65,7 persen), Jawa Timur (44,4 persen), dan Banten (60,0 persen).
Sedangkan Ganjar unggul di dua provinsi, yakni Jawa Tengah (65,9 persen) dan DKI Jakarta (39,8 persen). Kendati unggul di tiga provinsi di Pulau Jawa, elektabilitas Prabowo kalah dari Ganjar dengan perbandingan 45,6 persen dan 45,7 persen.
Selain unggul di Jawa, Ganjar juga unggul di wilayah Indonesia timur dengan elektabilitas sebesar 50,6 persen. Sedangkan Prabowo unggul di tiga teritori, yakni Sumatera (53,5 persen), wilayah Indonesia tengah (75,2 persen), dan Bali-Nusa Tenggara Barat-Nusa Tenggara Timur (56,2 persen).