Selasa 01 Aug 2023 14:41 WIB

Peringatan dari Nasdem untuk Anies Soal Kriteria Cawapres

Nasdem berharap Anies selangkah lebih maju dalam memimpin Koalisi Perubahan.

Bacawapres Anies Baswedan berkunjung ke Kabupaten Pangandaran, Selasa (25/7/2023).
Foto: Dok Republika
Bacawapres Anies Baswedan berkunjung ke Kabupaten Pangandaran, Selasa (25/7/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, oleh Nawir Arsyad Akbar, Wahyu Suryana

Wakil Ketua Umum Partai Nasdem, Ahmad Ali mengingatkan tiga kriteria calon wakil presiden (cawapres) kepada bakal calon presiden (capres) Anies Rasyid Baswedan. Ia tak ingin, Anies memilih cawapres hanya untuk sekadar bisa mengikuti pemilihan presiden (Pilpres) 2024.

Baca Juga

"Capres sekali lagi harus bisa menjelaskan kepada tiga parpol politik kenapa memilih Si Fulan, apakah karena bisa memenangkan kontestasi. Bukan memilih Si Fulan karena jika tidak memilih Si Fulan, maka kita tidak bisa maju," ujar Ali lewat keterangannya, Selasa (1/8/2023).

Ahmad Ali mengingatkan Anies untuk memilih cawapres berdasarkan kriteria yang sudah ditandatangani dalam piagam deklarasi Koalisi Perubahan untuk Persatuan. Jangan memilih cawapres karena pertimbangannya mempunyai partai politik.

"Kalau kita baca piagam deklarasi Koalisi Perubahan di dalam poin tiga itu sangat jelas bahwa Mas Anies diberikan mandat untuk mencari dan memilih cawapresnya," ujar Ali.

Tiga kriteria cawapres yang disepakati Partai Nasdem, Partai Demokrat, dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) adalah bisa membantu proses kemenangan dan menjaga stabilitas koalisi, Kriteria terakhir, bisa membantu untuk membuat proses pemerintahan berjalan efektif.

Untuk kriteria membantu proses pemenangan, cawapres harus bisa mengisi ruang-ruang kosong di wilayah dukungan terhadap Anies tidak maksimal. Kedua, sosok tersebut tentu tidak boleh standar ganda dan lebih berpihak kepada salah satu partai.

Lebih lanjut, ia berharap Anies selangkah lebih maju dalam memimpin Koalisi Perubahan untuk Persatuan. Salah satunya dengan membentuk tim pemenangan untuk memulai sosialisasi ke masyarakat.

Sebab, ia mengakui hal tersebut belum terkonsolidasi dengan baik. Misalnya ketika Partai Nasdem membawa Anies ke daerah, mantan gubernur DKI Jakarta itu hanya disambut oleh partainya.

"Yang kita mau, Anies dalam setiap perjalanannya didampingi tim koalisi dan diterima di daerah oleh tiga kader partai politik," ujar Ali.

Sebelumnya, Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyerahkan sepenuhnya ihwal cawapres dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan kepada Anies. Meskipun ada harapan banyak pihak untuk sosok tersebut segera diumumkan.

"Sehingga begitu pencet tombol (deklarasi), jangankan hari berikutnya, menit berikutnya ya kita sudah punya sasaran, punya target, punya strategi, punya taktik dan punya pasukan yang sudah siap untuk menjalankan itu semua," ujar AHY dalam acara temu media di Kantor DPP Partai Demokrat, Jakarta, Jumat (14/7/2023).

"Jadi harapan saya memang segera," sambungnya.

Kendati demikian, ia juga sepakat jika pengumuman siapa cawapres untuk Anies tak dilakukan terburu-buru. Sebab, tentunya ada banyak perhitungan yang menjadi pertimbangan mantan gubernur DKI Jakarta itu.

Terburu-buru dalam mengambil keputusan terkait pemilihan presiden (Pilpres) 2024 tak sepenuhnya baik. Ia pun menyinggung adanya koalisi yang pertama kali dideklarasikan, tetapi saat ini justru tak jelas nasib dan kelanjutannya.

"Grasa-grusu akhirnya tidak tahu juga, kita juga tahu waktu itu juga ada yang mendeklarasikan cepet-cepet, paham maksud saya ya, tapi begitu terjadi setelah itu bubar paling cepet juga. Jadi segera deklarasi setelah itu segera bubar juga," ujar AHY.

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement