REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Pemerintah mengingatkan pentingnya dan urgensinya para aparatur sipil negara milenial untuk mengembangkan kompetensinya. Hal ini khususnya kompetensi kepemimpinan, agar segala jenis tantangan yang dihadapi oleh birokrasi pemerintah dapat teratasi.
Menteri PAN-RB Abdullah Azwar Anas mengatakan pengembangan kompetensi kepemimpinan mendorong bangsa ini dapat lebih mudah meraih masa keemasannya pada 2045 mendatang.
“Lembaga Administrasi Negara (LAN) memiliki program ASN Talent Academy, program ini didesain khusus oleh LAN bagi para aparatur sipil negara milenial agar dapat secara cepat meningkatkan kompetensi kepemimpinannya,” ujarnya dalam keterangan tulis, Sabtu (29/7/2023).
Menurutnya dalam program ini, wawasan, sikap, perilaku dan keterampilan aparatur sipil negara milenial akan ditempa bukan hanya dari sektor pemerintah saja, tetapi juga dari swasta, dan bahkan tokoh-tokoh masyarakat.
Sementara itu Kepala LAN Adi Suryanto menambahkan program ASN Talent Academy berisikan kompetensi yang komprehensif yang dibutuhkan kepemimpinan pada era digital, mulai sejumlah soft skill yang akan memperteguh karakter kepemimpinan kawan-kawan semua, sampai pada kompetensi manajerial dan teknis yang akan memantapkan profesionalisme kawan-kawan semua pada bidang tugas masing-masing.
Sebagai suatu program terobosan bidang pengembangan kompetensi, Adi menyebut LAN membuat program ASN Talent Academy. Adapun program ini didesain khusus bagi para aparatur sipil negara milenial agar dapat secara cepat meningkatkan kompetensi kepemimpinannya.
Dalam program ini, wawasan, sikap, perilaku dan keterampilan aparatur sipil negara milenial akan ditempa bukan hanya dari sektor pemerintah saja, tetapi juga dari swasta, dan bahkan tokoh-tokoh masyarakat. Maka demikian, wawasan aparatur sipil negara peserta program akan dapat lebih holistik dan komprehensif nantinya.
Menurutnya metode belajar ASN Talent Academy telah disesuaikan dengan habit atau kebiasaan generasi milenial yang tidak bisa terlepas dari dunia digital.
“Dan juga kebiasan peserta untuk melakukan observasi langsung terhadap suatu permasalahan konkrit, telah diakomodir dalam bentuk magang perusahaan swasta, dan juga benchmarking ke luar negeri,” ucapnya.
Program ASN Talent Academy terbagi menjadi dua tahap yaitu unbundling dan bundling. Tahap unbundling merupakan proses pembelajaran secara mandiri dengan memanfaatkan LMS ASN Unggul serta melalui webinar series yang sudah terjadwal. Sementara tahap bundling yaitu merupakan proses pembelajaran yang dilakukan secara klasikal, melalui experiential learning korporasi serta benchmarking yang direncanakan di luar negeri.
Kepesertaan pada tahap unbundling terbagi menjadi dua jalur. Pertama yaitu jalur free access yang artinya seluruh aparatur sipil negara di Indonesia bisa mengikuti program ini melalui learning management system. Peserta pada jalur ini bisa mengembangan kompetensinya melalui serangkaian mata pelatihan yang sudah disediakan learning management system dan jalur yang kedua yaitu peserta jalur undangan.
Peserta ini berasal dari aparatur sipil negara K/L/D yang terpilih berjumlah 88 peserta, dengan rincian sebagai berikut: Kementerian Keuangan 11 peserta, Kementerian Kelautan dan Perikanan sembilan peserta, LAN 10 peserta, BPKP 10 peserta, Pemerintah Provinsi Jawa Barat 10 peserta, Pemerintah Kota Bandung delapan peserta, Pemerintah Kabupaten Sumedang 10 peserta, BPOM 10 peserta, dan Kementerian PUPR 10 peserta.