Sabtu 29 Jul 2023 22:50 WIB

Dinas Pertanian Kapuas Minta Petani Waspada Penipuan Bantuan Alsintan

Semua jenis bantuan alsintan itu tidak berbayar alias gratis.

Petani membajak sawahnya menggunakan traktor tangan (ilustrasi).
Foto: ANTARA/Basri Marzuki
Petani membajak sawahnya menggunakan traktor tangan (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, KUALA KAPUAS -- Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah (Kalteng) Yaya meminta seluruh petani di wilayah setempat mewaspadai penipuan dengan modus bantuan alat mesin pertanian (alsintan).    

"Ada salah seorang kepala desa (kades) yang telah tertipu dengan mengirimkan uang via transfer senilai Rp 2,5 juta dengan alasan untuk membayar biaya pengiriman alsintan," kata Yaya di Kuala Kapuas, Sabtu (29/7/2023).

Baca Juga

Selain itu, Pemkab Kapuas belum lama ini juga mendapat informasi dari kabupaten lain bahwa ada modus penipuan bantuan alsintan melalui telepon dan mengaku petugas dari Dinas Pertanian. Untuk mengantisipasi penipuan bermodus bantuan alsintan agar tidak terjadi lagi, pihaknya telah menginstruksikan kepada seluruh Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) agar menyampaikan kepada petani di wilayah masing-masing untuk lebih waspada.    

"Kami sudah menyampaikan imbauan melalui PPL dan ternyata salah satu kades ada yang belum mengetahui informasi tersebut sehingga tertipu Rp 2,5 juta," kata Yaya.

Banyak petani yang sudah melaporkan ke Dinas Pertanian setempat atas aksi penipuan dengan modus telepon menawarkan bantuan alsintan. "Kami bersyukur karena banyak petani yang sudah mengetahui imbauan dari dinas, sehingga terhindar dari penipuan. Tetapi ternyata malah salah satu kades yang sempat tertipu," ungkapnya.

Yaya menegaskan seluruh bantuan alsintan hanya bisa didapat melalui prosedur yaitu pengajuan proposal, kemudian diverifikasi, dan memenuhi syarat akan diusulkan melalui Dinas Pertanian Kapuas. Kalaupun petani mendapatkan bantuan, itu nanti akan diserahkan secara resmi melalui Dinas Pertanian Kapuas.

"Saya tegaskan semua jenis bantuan alsintan itu tidak berbayar alias gratis," ujarnya.

Atas kejadian tersebut pihaknya kembali mengingatkan masyarakat, khususnya petani maupun aparat desa, untuk selalu berhati-hati dan waspada. Selalu waspada untuk menghindari kejadian serupa tidak kembali terulang.

 

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement