Kamis 27 Jul 2023 09:32 WIB

Kartosoewirjo, Darul Islam: Dari Desepsi PKI Hingga Intrusi Takfiri Syiah dan Wahabi (2)

Kisah perjalanan peminggiran Darul Islam dari pokitik sampai ekonomi

Penangkapan Karto Soewirjo.
Foto:

Beberapa faksi asli Darul Islam mengembangkan sikap milenarian dengan respons-respons mesianik yang menarik ketika berhadapan dengan komunitas harakah (pergerakan) yang lain, yang mengeklaim diri lebih lurus dan lebih sesuai dengan ajaran Islam dan berasal dari ideologi transnasional di Timur Tengah.

NII atau Darul Islam yang masih bertahan hingga kini mendapatkan serangan-serangan teologis yang serius dari kalangan Wahabi Salafi dan SyiahDi sisi lain, banyak ilmuwan tak berkeinginan melihat klaim-klaim historis kalangan Darul Islam karena alasan-alasan etik dan positivistik, bukan melihat keyakinan mereka secara emic. 

Maka itu, dakwah dan propaganda Darul Islam terestriksi oleh berbagai stigma yang mengakibatkan mereka tidak mendapatkan audiens yang lebih luas. Apalagi, mereka mengelola organisasi negara secara amatiran: ada yang secara seremonial, ada yang secara eklesiastikal, dan lebih parah lagi ada yang secara pseudobirokratik.

Akibatnya, dalam gerakan ini tidak pernah seorang pun yang memiliki keahlian managerial dan teknikal yang secara ekspresif-pragmatik mengurus organisasi negara yang pernah besar pada tahun-tahun 1950-an ini. Kini malah sebagian besar faksi Darul Islam saling mengeklaim secara inward-looking, semacam involusi yang menyebabkan mereka tidak pernah berkembang.

 

 

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement