REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Bakal Calon Presiden dari Partai Gerindra Prabowo Subianto unggul dalam berbagai survei sebagai calon presiden. Dalam riset Indikator Politik Indonesia periode Juli, dia mengantongi 35,8 persen, diikuti Ganjar yang hanya mendulang suara sebanyak 32,2 persen. Kemudian disusul Anies Baswedan dengan 21,4 persen.
Pengamat politik Universitas Airlangga, Prof Kacung Marijan mengatakan Prabowo dinilai banyak kalangan memiliki kemampuan untuk memimpin Indonesia di masa yang akan datang. Maka dari itu, kedekatan yang terjalin antara dua figur politik tersebut, bisa ditafsirkan sebagai bentuk dukungan yang nyata.
“Pak Prabowo dianggap punya kemampuan untuk memimpin Indonesia di masa yang akan datang,” ungkap Prof Kacung dalam keterangannya pada Rabu (26/7/2023).
Kedekatan Presiden Jokowi dan Prabowo di beberapa momen memang mencuri perhatian banyak kalangan. Prabowo menjadi salah satu menteri yang kerapkali dipanggil oleh Presiden Jokowi ke Istana Negara untuk membicarakan banyal hal secara santai dan tenang.
Terbaru, kedekatan Presiden Jokowi dan menteri andalannya itu terekam dalam kunjungan kerja ke Jawa Timur, pada Senin (24/7) lalu. Di kesempatan itu, Presiden Jokowi mengajak Prabowo untuk berkunjung ke Pasar Bululawang, yang ada di Kabupaten Malang, Jawa Timur.
Tak cukup sampai disitu, selesai dari Pasar Bululawang, Presiden Jokowi dan Prabowo berlanjut ke pabrik PT Pindad. Disana, terekam momen Prabowo menjadi ‘sopir pribadi’ Presiden Jokowi yang sama-sama menaiki kendaraan taktis bernama Maung.
Melihat dari kedekatan yang terjalin antara Presiden Jokowi dan Prabowo itu semakin menguatkan sinyal dukungan yang nyata dari eks Gubernur Jakarta tersebut. Selain sering menghabiskan waktu bersama, menurut Prof Kacung, Prabowo yang punya banyak pengalaman itu merupakan sosok kompeten untuk bisa membawa Indonesia ke arah yang lebih baik di masa depan.
“Pak Prabowo punya pengalaman menjadi Capres. Artinya apa? Artinya beliau sudah banyak berfikir, kira-kira Indonesia ke depan akan seperti apa,” jelasnya.
Kedekatan Presiden Jokowi dan Prabowo bukan semata-mata kedekatan biasa, tapi itu merupakan sebuah bentuk isyarat dukungan. Hal itu juga berimbas pada peningkatan tingkat elektabilitas Prabowo di berbagai lembaga survei.
“Ini juga tidak lepas dari endorsement Pak Jokowi,” kata Prof Kacung.
Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN), Yandri Susanto mengatakan bahwa pihaknya sudah melakukan simulasi dan perhitungan dengan memasangkan kandidat bakal calon presiden (capres) dengan Menteri BUMN Erick Thohir. Ia yakin, siapapun yang menggandeng Erick, termasuk Prabowo Subianto, diyakininya akan memenangkan pemilihan presiden (Pilpres) 2024.
Prabowo merupakan sosok yang berpengalaman dan memiliki jejak membangun negeri sejak beberapa dekade lalu.