Selasa 25 Jul 2023 22:57 WIB

Wapres Ingatkan TNI dan Polri untuk Sigap Jaga Kerawanan Pemilu

Waspadai ancaman di media sosial yang berpotensi memecah-belah masyarakat.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Teguh Firmansyah
Wakil Presiden KH Maruf Amin saat memberikan kuliah umum kepada Peserta Program Pendidikan Reguler Angkatan (PPRA) LXV dan Program Pendidikan Singkat (PPSA) XXIV Tahun 2023, di Lemhannas RI, Jakarta Pusat, Selasa siang (25/07/2023).
Foto: Republika/Fauziah Mursid
Wakil Presiden KH Maruf Amin saat memberikan kuliah umum kepada Peserta Program Pendidikan Reguler Angkatan (PPRA) LXV dan Program Pendidikan Singkat (PPSA) XXIV Tahun 2023, di Lemhannas RI, Jakarta Pusat, Selasa siang (25/07/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin mengingatkan jajaran TNI dan Polri untuk sigap dalam menjaga keamanan dari berbagai ancaman dan kerawanan saat Pemilu 2024. Kiai Ma'ruf mengingatkan, Indonesia akan menyelenggarakan Pemilu dan Pilkada serentak pada tahun 2024.

"Saya harap para pemimpin di pusat dan daerah, maupun TNI dan Polri terus sigap dalam menjaga sinergi, keamanan, dan perdamaian, termasuk mewaspadai ancaman di media sosial yang berpotensi memecah-belah masyarakat,” ujar Kiai Ma'ruf seusai memberikan kuliah umum kepada Peserta Program Pendidikan Reguler Angkatan (PPRA) LXV dan Program Pendidikan Singkat (PPSA) XXIV Tahun 2023, di Lemhannas RI, Jakarta Pusat, Selasa siang (25/07/2023).

Baca Juga

Kiai Ma'ruf mengatakan, pemilu/pilkada serentak sarana memilih pemimpin bangsa sekaligus penataan total sistem perencanaan pembangunan nasional dan daerah. Untuk itu, dia menekankan dukungan jajaran TNI dan Polri untuk menyukseskan menjelang perhelatan besar tersebut. "Pemerintah Pusat dan Daerah, beserta TNI dan POLRI menjadi elemen pendukung keberhasilan Pemilu/Pilkada serentak 2024," ujarnya.

Kiai Ma'ruf mengingatkan situasi global yang terus berubah dan akan mempengaruhi kondisi di dalam negeri. Karena itu, situasi ini menuntut pemimpin mesti memiliki kemampuan untuk berpikir kritis, cepat dan cermat dalam menyikapi isu-isu global yang kian kompleks dan sulit diprediksi.

Begitu juga dalam merumuskan kebijakan yang mendatangkan maslahat, maupun solusi bagi aneka permasalahan nasional, regional, dan internasional. "Di kawasan, Indonesia mencermati pengaruh rivalitas kekuatan dunia di Asia Pasifik. Melalui Keketuaan di ASEAN tahun 2023, Indonesia konsisten menyuarakan perdamaian, diplomasi preventif untuk mencegah konflik terbuka, serta upaya-upaya memperkuat kerja sama dan dialog," ujarnya.

Selain itu, Kiai Ma'ruf juga berpesan agar para peserta menjadi pemimpin yang inklusif, memiliki wawasan kebangsaan, serta kemampuan untuk menjaga harmoni dalam kemajemukan. Karena itu, moderasi harus senantiasa dijunjung oleh para pemimpin ditambah dengan narasi-narasi damai mesti selalu diutamakan, termasuk di media sosial.

Menurut dia, melalui platform digital, pemimpin dapat menjangkau publik yang luas dan pemangku kepentingan yang beragam. "Pemimpin menjadi teladan dalam membangun kepercayaan sosial, merekatkan simpul-simpul ukhuwah, dan memberantas ancaman perpecahan, termasuk akibat sebaran hoaks," ujarnya.

Kiai Ma'ruf melanjutkan, pemimpin juga hendaknya mampu mengoptimalkan talenta dan kemampuan sumber daya manusia (SDM) bangsa. Terakhir, Kiai Ma'ruf juga menegaskan agar seluruh pemimpin untuk terus memegang teguh dan mengamalkan nilai-nilai luhur Pancasila yang telah disepakati sebagai ideologi bangsa. Serta, menerapkannya ke jajaran yang dipimpinnya.

"Mari kita contoh Bung Hatta yang mengajarkan bangsa Indonesia untuk memiliki prinsipnya sendiri, meski saat itu bangsa kita baru lahir," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement