REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--Anggota DPRD Kota Cimahi Edi Sofyan meminta maaf atas peristiwa keracunan massal yang diduga akibat memakan nasi boks saat acara reses pada Sabtu (22/7/2023). Ia mengaku akan segera memberikan bantuan semaksimal mungkin agar warga pulih.
"Kami mohon maaf kepada masyarakat yang terdampak tadi. Tidak ada niat berbuat tidak baik. Kami sudah melakukan sesuai ketentuan petunjuk yang sudah digariskan," tutur kader PPP ini di Cimahi, Senin (24/7/2023).
Ia menuturkan tidak menduga akan terjadi musibah keracunan massal saat reses Sabtu (22/7/2023) kemarin. Namun, Edi memastikan bahwa setiap proses kegiatan yang ditempuh sudah sesuai dengan prosedur.
"Kami terus berusaha untuk memberikan bantuan sebagaimana mestinya," ujar dia.
Edi mengatakan penyedia makanan nasi boks tersebut adalah panitia lokal yang sudah ditunjuk. Ia mendapatkan informasi keluhan keracunan pada Ahad (23/7/2023) siang.
Ia menegaskan akan bertanggung jawab terhadap masyarakat yang mengalami keracunan. Edi mengaku saat acara tidak melihat yang aneh dalam makanan tersebut.
Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Dinkes Kota Cimahi Dwihadi Isnalini mengatakan biaya pengobatan para pasien keracunan massal akan ditanggung oleh pemerintah Kota Cimahi. Sebab peristiwa keracunan ditetapkan sebagai kasus kejadian luar biasa (KLB).
"Untuk pembiayaan sedang dipersiapkan, ini kejadian luar biasa sehingga dipersiapkan pembiayaan ditanggung Pemkot Cimahi," tutur Dwihadi saat ditemui di Pemkot Cimahi, Senin (24/7/2023).
Ia mengatakan total undangan yang hadir dalam acara reses anggota DPRD tersebut mencapai 350 orang. Namun, mereka yang mengeluhkan sakit mual, diare, dan perut melilit sebanyak 268 orang.
Dwi mengatakan Senin (24/7/2023) pagi pasien keracunan massal di Rumah Sakit Cibabat dan Mitra penuh. Oleh karena itu, pasien yang dirujuk dari puskesmas diarahkan ke Rumah Sakit Dustira sehingga membludak.
"Dari data yang kami himpun mereka paling banyak Kelurahan Padasuka, kemudian ada Kelurahan Setiamanah dan Kelurahan Cimahi," kata dia.