REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--Hasil uji laboratorium terhadap sampel makanan nasi boks yang diduga menjadi penyebab keracunan massal di Kota Cimahi menunjukkan terdapat temuan sejumlah bakteri pada makanan. Bakteri tersebut mulai dari Salmonella, Coliform, Nitrit hingga Staphylococcys Aureus.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Cimahi Mulyati mengatakan pemeriksaan laboratorium menunjukkan terdapat bakteri Salmonella pada perkedel jagung dan Staphylococcys Aureus pada telur balado yang dikonsumsi. Selain itu pemeriksaan air yang digunakan untuk masakan terdapat nitrit.
"Intinya bahwa hasil pemeriksaan mikro biologi ditemukan Salmonella pada perkedel jagung, telur balado ditemukan Staphylococcys Aureus dan pemeriksaan sampling air coliform," ucap dia saat dikonfirmasi, Senin (31/7/2023).
Ia melanjutkan hasil pemeriksaan kimia kesehatan lingkungan didapati nitrit pada capcay. Sedangkan pemeriksaan terhadap nasi putih, sambal, ayam isian burger, ayam suwir, ikan tuna isian panada, selada bokor negatif.
"Yang menyebabkan diare kemungkinan besar Salmonella," kata dia
Mulyati mengatakan coliform yang terdapat dalam air tidak tercampur kepada makanan. "Kadar bakteri yang ada di air tidak masuk ke makanan, karena sampel makanan ecolinya negatif semua," ungkap dia.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular pada Dinkes Kota Cimahi Dwihadi Isnalini menambahkan bakteri Salmonella merupakan pemicu diare dan infeksi di saluran usus manusia. Serta sering menyebabkan keracunan makanan.
"Salmonella ini menyebabkan penyakit tipus. Jadi gejalanya seperti yang tergambarkan di pasien (keracunan). Mual, muntah, diare, nyeri perut ada demamnya," ungkap dia.
Sebelumnya, 350 orang mengalami keracunan pada saat mengkonsumsi makanan nasi boks saat acara reses anggota DPRD Kota Cimahi, Sabtu (22/7/2023) lalu.