REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perwakilan Anies Rasyid Baswedan, Sudirman Said membenarkan adanya kriteria "0", yakni berani dan tak bermasalah bagi calon wakil presiden (cawapres) Koalisi Perubahan untuk Persatuan. Sebab jika terpilih untuk periode 2024-2029, Anies tak ingin adanya permasalahan hukum dari pendampingnya.
"Sudah lama Pak Anies berpandangan demikian, karena kita ingin memulai ikhtiar perbaikan. Maka akan bagus kalau kepemimpinan nasional merupakan dwi tunggal yang bebas dari risiko-risiko hukum," ujar Sudirman lewat pesan singkat, Jumat (21/7/2023).
Menurut Anies, negara akan berwibawa bila yang tampil di panggung kepemimpinan nasional adalah pribadi-pribadi yang bersih dan kredibel. Serta, tidak koruptif, kompeten, dan punya visi besar tentang negara ini.
"Karena itulah Pak Anies memperkuat kriteria calon pendampingnya dengan cara demikian," ujar Sudirman.
Dalam sebuah acara di Jakarta, Anies mengungkap kriteria cawapres yang mendampinginya harus tidak bermasalah dan berani. Kriteria yang disebut "0" itu di luar lima poin yang sudah disepakati oleh Partai Nasdem, Partai Demokrat, dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dalam piagam deklarasi.
Syarat cawapres yang tak memiliki masalah hukum dinilainya sangat penting. mantan gubernur DKI Jakarta itu meyakini seseorang akan mudah tersandung dalam karir politik jika bermasalah pada masa lalu.
Adapun lima kriteria yang disepakati Koalisi Perubahan, pertama adalah sosok yang secara elektabilitas cukup tinggi dan memiliki kerentanan politik rendah. Kedua, figur itu diharapkan bisa membantu dalam menjalankan pemerintahan yang efektif.
Tiga, figur itu bisa menjaga keseimbangan Koalisi Perubahan. Keempat, sosok tersebut harus memiliki visi yang sama dengan Anies. Terakhir adalah mampu bekerja sama sebagai dwi tunggal, baik saat menghadapi pemilihan presiden (Pilpres) 2024 hingga ketika terpilih sebagai pemimpin periode selanjutnya.
"Itu kita timbang semuanya, dan mencari yang terbaik, mendengar masyarakat. InsyaAllah waktunya masih cukup, seluruh tahapan yang digambarkan dalam timeline dibicarakan dengan sangat terbuka," ujar Sudirman.