Rabu 19 Jul 2023 07:26 WIB

Surya Paloh Ungkap Jokowi Penasaran dan Bertanya Siapa Cawapres Anies

Jawaban Surya ke Presiden Jokowi: Saya bilang saya belum mikirin itu.

Rep: Nawir Arsyad Akbar/ Red: Erik Purnama Putra
Ketua Umum DPP Partai Nasdem Surya Paloh memberikan arahan kepada kader saat acara Apel Siaga Perubahan Partai Nasdem di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta, Ahad (16/7/2023).
Foto: Republika/Thoudy Badai
Ketua Umum DPP Partai Nasdem Surya Paloh memberikan arahan kepada kader saat acara Apel Siaga Perubahan Partai Nasdem di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta, Ahad (16/7/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum DPP Partai Nasdem, Surya Paloh mengaku, ia diundang Presiden Joko Widodo (Jokowi) bertemu di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat pada Senin (17/7/2023). Pertemuan keduanya terjadi usai Jokowi melantik Menkominfo Budi Arie Setiadi dan sejumlah wakil menteri serta anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres).

Surya pun membocorkan hasil pertemuan tersebut. Menurut dia, Jokowi penasaran dengan sosok yang akan menjadi calon wakil presiden (cawapres) Anies Rasyid Baswedan. Hanya saja, ia pun menjawab jika yang tahu sosok cawapres Koalisi Perubahan hanya Anies seorang.

Baca Juga

"Pak Jokowi juga tanya, siapa ini wakil presidennya ini, saya bilang saya belum mikirin itu, yang saya tahu (urusan) Pak Anies itu," ujar Surya saat ditemui di Nasdem Tower, Jakarta Pusat, Selasa (18/7/2023).

Menurut dia, pertemuan tersebut terjadi atas inisiatif Jokowi. Dia menilai, RI 1 mungkin menganggap baik pertemuan tersebut hingga diadakan setelah perombakan kabinet. Jokowi menunjuk ketua umum relawan Projo sebagai menkominfo menggantikan eks sekjen Partai Nasdem Johnny G Plate yang harus masuk penjara.

Surya mengakui, hubungan personal yang baik dengan Jokowi membuatnya menerima undangan tersebut. "Suasana pertemuan baik sekali, suasana silaturahmi. Ya tidak ada hal-hal yang terlalu formal kita bicarakan, mungkin lebih banyak kita saling bertukar informasi," ujar eks politikus Partai Golkar tersebut.

Paloh mengakui, pertemuan antara dirinya dengan Jokowi sebagai hal yang baik menjelang Pemilu 2023. Tujuannya agar ke depan tak ada lagi suasana ketegangan, kekakuan, dan kegalauan dari para elite bangsa.

Termasuk menghargai pilihan politik masing-masing yang merupakan bagian dari demokrasi. Semakin semua pihak memahami hal tersebut, akan semakin baik pula perkembangan demokrasi di negara ini.

"Saya harus jujurlah mengatakan itu dan saya pikir ini yang bagus sekali, karena ini yang kita butuhkan. Suasana kita menghadapi Pemilu 2024 yang waktunya tidak terlalu lama lagi di depan mata kita, bagaimana kalau bisa semua para katakanlah elite bangsa ini, ada suasananya dengan menyambut itu tidak dengan ketegangan," ujar Surya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement