Sabtu 15 Jul 2023 18:19 WIB

Sekolah Amanat PAN Jadi Wadah Hasilkan Kader Berkualitas 

Kerja nyata Uya terbukti dengan suksesnya memulangkan TKW yang tersandung masalah.

Para pengurus dan kader Partai Amanat Nasional (PAN) memainkan angklung simbol kekompakan pada pembukaan Rapat Kerja Nasional III PAN, di Kota Bandung, Senin (21/8).
Foto: Republika/Edi Yusuf
Para pengurus dan kader Partai Amanat Nasional (PAN) memainkan angklung simbol kekompakan pada pembukaan Rapat Kerja Nasional III PAN, di Kota Bandung, Senin (21/8).

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Partai Amanat Nasional (PAN) semakin aktif dan gencar memberikan pendidikan kepada kadernya melalui Sekolah Amanat. Melalui pendidikan tersebut PAN menginginkan kadernya terutama yang terpilih menjadi anggota dewan benar-benar melayani masyarakat.

"Setelah jadi anggota dewan juga ada sekolahan-nya. Namanya sekolah amanat, kita sekolahin juga," kata Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PAN Jakarta, Eko Hendro Purnomo di Jakarta, Sabtu (15/7/2023).

Salah satu materi Sekolah Amanat, mencakup psikotes untuk mengetahui potensi yang dimiliki kader PAN. Dengan begitu, potensi kader tersebut dapat dioptimalkan sesuai dengan keahliannya masing-masing dalam melayani masyarakat. "Nah, dari situ ada tes psikotes juga tes psikotes menentukan dia bagusnya di komisi (dewan) mana," ucap Eko Patrio, sapaan akrabnya.

Menurut dia, PAN menjamin seluruh kader tak hanya memiliki kompetensi yang bagus, namun memiliki keberanian dalam mengambil sebuah tindakan dan kebijakan. Pasalnya, banyak orang yang berkualitas tinggi namun tidak berani dalam melakukan aksi.

Misalnya, Eko mencontohkan, salah satu caleg PAN adalah Surya Utama atau yang lebih dikenal dengan nama Uya Kuya yang secara berani melawan mafia tenaga kerja wanita (TKW). Kerja nyata Uya sudah terbukti dengan suksesnya membantu memulangkan TKW yang tersandung permasalahan di luar negeri.

"Contoh ya Uya sekarang nih, ya lihat kontribusinya udah bagus loh dia menjembatani TKW-TKW dan sebagainya terus yang kedua berani membongkar hal-hal yang membuat kita yang asing menjadi terbuka,” ucap Eko.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement