Jumat 21 Feb 2025 16:48 WIB

Uya Kuya Pulangkan Pekerja Migran yang Meninggal di Hongkong

Uya Kuya aktif dalam di perlindungan pekerja migran.

Uya Kuya dan Astrid Kuya saat berada di ruang kargo Jenazah Bandara Soekarno Hatta,  Jumat (21/2/2025).
Foto: istimewa/doc humas
Uya Kuya dan Astrid Kuya saat berada di ruang kargo Jenazah Bandara Soekarno Hatta, Jumat (21/2/2025).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Anggota DPR RI komisi IX dari Partai PAN, Uya Kuya, dan istrinya, Astrid Kuya, memulangkan jenazah WNI yang bekerja di Amerika Serikat, Okie Cardinal. Almarhum meninggal mendadak saat transit di Hongkong.

Uya Kuya dan Astrid, berada di ruang kargo jenazah Bandara Soekarno Hatta, Jumat (21/2/2025). Astrid Kuya menjelaskan, Okie sebelumnya bekerja di sebuah restoran di Arkansas Amerika serikat. Namun karena cuaca ekstrem, kondisi fisik Okie melemah dan memutuskan untuk pulang ke Indonesia. “Nama ternyata almarhum tiba-tiba pingsan dibandara Hongkong dan dibawa ke rumah sakit dan meninggal karena pneumonia,” kata Astrid, dalam siaran persnya.

Pihak keluarga Okie, kemudian menghubungi aktivis pekerja migran indonesia (PMI) Hongkong, Yuni, yang juga sahabat Astrid. Yuni kemudian mengoordinasi PMI di seluruh dunia untuk berdonasi memulangkan almarhum ke Sukoharj, Jawa Tengah.  

“Kita juga berkoordinasi dengan Muhammad Hatta yang sekaligus anggota DPR RI dari Fraksi PAN untuk dapil Jawa Tengah,” katar Astrid, yang juga adalah anggota DPRD DKI Jakarta. 

Sebelumnya, Uya Kuya dan Astrid sudah beberapa kali memulangkan jenazah PMI yang meninggal di luar negeri. Misalnya, sebulan lalu, bersama Yuni mereka memulangkan jenazah PMI Taiwan. 

Dalam beberapa tahun ini, Uya Kuya dan Astrid, aktif dalam kegiatan perlindungan pekerja migran. Mereka memulangkan pekerja migran yang sakit, lumpuh, hingga migran yang  mengalami gangguan jiwa.

Uya Kuya bersama Yuni juga mengadvokasi puluhan PMI yang menjadi korban penipuan Love scammer di Hongkong dan Taiwan. Uya Kuya juga sering terlibat penanganan korban tindak pidana perdagangan orang (TPPO) di Myanmar, kamboja, dan Philippina 

Uya Kuya mengaku menerima belasan pengaduan dari PMI setiap harinya, di Instagramnya. “Sebisa mungkin saya balas satu per satu” kata Uya Kuya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement