REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Komisi X DPR Syaiful Huda mendesak Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) segera mengundang Federasi Sepakbola Dunia (FIFA). Tujuannya adalah untuk mengevaluasi stadion yang akan menjadi venue pertandingan Piala Dunia U-17, khususnya Jakarta International Stadium (JIS).
"Secepatnya pssi ngundang FIFA duduk bersama," tegas Huda di Gedung Nusantara III, Kompleks Parlemen, Jakarta Pusat, kemarin.
Politikus PKB itu ingin tak ada lagi polemik terkait layak atau tidaknya JIS untuk menjadi salah satu stadion yang menjadi venue Piala Dunia U-17. Sebaiknya, hal tersebut diserahkan sepenuhnya kepada FIFA.
Baca: Kontroversi JIS Berlanjut, Kini Hilang dari Laman Resmi Buro Happold
Di samping itu, kata Huda, polemik terkait JIS justru mereduksi persiapan tim nasional Indonesia U-17 yang akan bertanding sebagai tuan rumah. Termasuk stadion lain yang akan menjadi venue pertandingan Piala Dunia U-17.
"Karena ada substansi penyelenggaraan U-17 saya kira perlu diekspos terus. Gimana persiapan timnas kita, bagaimana kesiapan stadion di luar JIS, dan seterusnya, dan seterusnya, karena waktunya tinggal sebentar," ujar Huda.
Rumput lapangan JIS dinilai oleh Menteri PUPR Basuki Hadimuljono tidak memenuhi standar FIFA. Saat inspeksinya bersama Ketua Umum PSSI Erick Thohir ke JIS pada Selasa (4/7/2023), Basuki memerintahkan untuk mengganti seluruh atau satu lapangan rumput JIS. "Mulai rumput butuh Rp 6 miliar satu lapangan anggarannya dari PUPR," kata Basuki.
Dia memastikan, rumput akan diganti sebelum JIS diusulkan sebagai salah satu lokasi laga Piala Dunia U-17 2023. Sehingga, renovasi JIS akan rampung sebelum tim dari FIFA melaksanakan inspeksi. "Kita akan ganti semua rumput tersebut," ujar Basuki.
Ihwal masalah rumput, pendapat Basuki sebenarnya merujuk kepada konsultan dari Karya Rama Prima (KaerPe), Qamal Mustaqim yang kemarin ikut melakukan inspeksi di JIS. Angka Rp 6 miliar sebagai anggaran penggantian semua rumput JIS pun didapatnya dari Qamal. "Saya tanya tadi rumput ke Pak Qamal Mustaqim (Chairman KaerPe) sekitar Rp 6 miliar," kata Basuki.