Jumat 07 Jul 2023 17:12 WIB

Politikus Senior PAN Dukung Semakin Banyak Capres demi Hindari Polarisasi

Guspardi Gaus ingin pasangan Airlangga-Zulhas terwujud agar semakin banyak pilihan.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Erik Purnama Putra
Anggota Fraksi PAN DPR, Guspardi Gaus.
Foto: Dok DPR
Anggota Fraksi PAN DPR, Guspardi Gaus.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bursa capres masih berkutat ke tiga nama sesuai elektabilitas yang dirilis lembaga-lembaga survei. Padahal, politikus senior Partai Amanat Nasional (PAN), Guspardi Gaus berpendapat, semakin banyak capres-cawapres maka dampaknya semakin bagus.

Alhasil, kini muncul peluang empat pasangan ikut Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Guspardi mengatakan, pasangan Airlangga Hartarto-Zulkifli Hasan benar-benar bisa terwujud sejak wacananya dimunculkan beberapa waktu lalu. Hal itu dalam rangka menjawab kekhawatiran masyarakat terjadi lagi polarisasi seperti Pemilu 2019.

Saat ini, kata Guspardi, capres yang sudah terbilang definitif memang baru Ganjar Pranowo yang diusung PDIP. Tapi, sampai hari ini belum ada informasi siapa cawapres yang akan mendampinginya untuk Pilpres 2024.

Kondisi serupa dialami Prabowo Subianto yang diusung Partai Gerindra dan Anies Rasyid Baswedan yang diusung Koalisi Perubahan untuk Persatuan. Keduanya juga belum memiliki figur cawapres. Karena itu, Guspardi berharap, media tidak cuma mensosialisasikan tiga nama itu saja sebagai capres.

"Jangan hanya berkotak kepada dua atau tiga, tapi menurut saya perlu diberikan pencerahan kepada masyarakat kalau calon-calon itu semakin banyak semakin bagus," kata Guspardi kepada wartawan di Jakarta, Jumat (7/7/2023).

Anggota Komisi II DPR itu menjelaskan, ketika ada desakan revisi Undang-Undang (UU) Pemilu maka semua partai yang ada di parlemen sebaiknya bisa mengubah presidential threshold yang saat ini di angka 20 persen bisa diturunkan ke-lima persen atau bahkan nol persen.

Hal itu dalam rangka membuka ruang lebih luas kepada masyarakat mendapatkan capres terbaik. "Bagaimana calon itu tidak hanya bertumpu kepada dua kandidat atau tiga, tapi berikan keleluasan kepada masyarakat untuk menentukan pilihannya," ujar Guspardi.

Dia menganggap, pengumuman pasangan capres-cawapres akan lebih baik jika bisa dilakukan sedini mungkin. Hal itu agar masyarakat luas bisa sedalam mungkin mengulik program-program atau gagasan-gagasan yang diusung.

Guspardi turut mengkritisi media yang belakangan kurang memberi pencerahan kepada masyarakat tentang pentingnya menghindari polarisasi menuju 2024. Salah satunya dengan memperbanyak pasangan capres-cawapres.

"Untuk memberikan pencerahan kepada masyarakat agar ke depan calon-calon itu perlu kita munculkan dari berbagai partai politik begitu juga kepada calon-calon yang di luar dari itu," kata Guspardi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement