Selasa 04 Jul 2023 19:43 WIB

Anies, JIS, dan Kebanggaan yang tak Sempurna

Pemerintah dan PSSI akan mengganti rumput JIS dan memperbaiki akses pintu masuk.

Rep: Afrizal/Fauziah/Nawir/ Red: Teguh Firmansyah
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berpose di dekat trofi sebelum pertandingan Barcelona U-18 melawan Atletico Madrid U-18 pada final International Youth Championship 2021 di Jakarta International Stadium, Jakarta, Selasa (19/4/2022).
Foto:

Sekretaris Jenderal Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Habib Aboe Bakar Alhabsyi mengatakan bahwa Jakarta International Stadium (JIS) merupakan proyek besar yang perlu dibanggakan. Jika memang ada kekurangan, sudah sewajarnya untuk dibenahi.

"JIS Adalah satu rangka proyek besar kita yang perlu dibanggakan. Kalau ada kekurangan ya dibenahi saja, tidak sesuai dengan FIFA ya disesuaikan saja," ujar Aboe di Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (4/6/2023).

Jangan karena Anies Baswedan dan hal-hal yang bersifat politis, JIS dicarikan kesalahan-kesalahannya. Jika memang ada yang tak sesuai standar, lebih baik langsung diperbaiki saja.

 "Kalau dia ada kesalahan kekurangan bantu saja, itu kan NKRI, gubernur kita juga. Jangan gara-gara politik kesannya jadi buruk," ujar Aboe.

Pengamat Politik dari lembaga Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah mengatakan, ini karena kritik tersebut ditujukan pada simbol politis yang diarahkan pada Anies Baswedan.

Menurutnya, renovasi fasilitas publik termasuk JIS sesuatu yang wajar. Namun demikian, kritik terhadap JIS saat ini sudah meluas ke sejumlah proyek yang dibangun Anies saat menjadi Gubernur DKI Jakarta.

"Kritik itu sah-sah saja, tetapi ketika kritik itu ditujukan pada simbol politis, misalnya diarahkan pada Anies, jelas itu politis. Dan persoalannya, kritik tidak saja soal JIS, tetapi sudah dimulai dari banyak tempat, misalnya soal sumur resapan, jalur khusus sepeda, sehingga nuansa politis itu semakin mengemuka," ujar Dedi dalam keterangannya, Selasa (4/7/2023).

Dedi pun membandingkan kritik terhadap JIS berbeda dengan fasilitas publik lainnya yang juga dianggap tidak memiliki standar internasional. Seperti Sirkuit Mandalika yang di awal-awal masih terdapat kekurangan, terbengkalainya bus Trans Jakarta dan lainnya.

Dia menyampaikan, publik juga melihat ada banyak renovasi stadion yang dilakukan untuk menyambut Piala Dunia U20 2023 beberapa waktu lalu batal tetapi kemudian renovasi itu tidak jadi dipakai. Namun, tidak ada yang mengatakan sia-sia atau melakukan kritik senada terhadap JIS.

"Untuk itu kritik terhadap JIS ini muatan politisnya jauh lebih besar, ada kesan semua mencari muka pada Presiden karena Presiden menunjukkan sikap kurang hormat pada Anies, maka banyak tokoh yang akan mengikuti," ujarnya.

Apalagi menurutnya, kritik terhadap fasilitas yang dibangun Anies saat menjabat Gubernur DKI Jakarta ini dilontarkan oleh kelompok dari lawan politik Anies.

Meskipun masih terdapat kekurangan, Dedi menilai semestinya pemerintah cukup melanjutkan pembangunan fasilitas atau akses yang belum tersedia di JIS. Alih-alih menurut Dedi, meluaskan opini tentang kegagalan pembangunan JIS.

 

 

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement