Selasa 04 Jul 2023 18:26 WIB

Warga Kudus Diminta Waspadai Pencurian yang Manfaatkan Keramaian Hajatan Nikah

Warga yang menyelenggarakan hajatan nikah diingatkan untuk memastikan keamanan rumah.

Pencurian (ilustrasi). Warga Kudus diingatkan untuk mewaspadai pencurian yang memanfaatkan keramaian hajatan nikah.
Foto: Republika/Mardiah
Pencurian (ilustrasi). Warga Kudus diingatkan untuk mewaspadai pencurian yang memanfaatkan keramaian hajatan nikah.

REPUBLIKA.CO.ID, KUDUS -- Kepolisian Resor Kudus, Jawa Tengah, mengingatkan warga untuk mewaspadai modus baru pencurian. Salah satu yang sedang marak yaitu pelaku memanfaatkan kesibukan pemilik rumah yang menggelar acara pernikahan. Warga pun diminta memastikan barang-barang berharga disimpan di tempat yang aman.

"Jajaran Polsek Bae akan kami instruksikan untuk mengingatkan warga yang hendak menggelar acara pernikahan atau hajat lain untuk memastikan keamanan rumahnya. Kasus pencurian saat acara pernikahan terjadi di Desa Peganjaran, Kecamatan Bae," kata Kapolsek Bae Polres Kudus AKP Imam Sukirno di Kudus, Selasa (4/7/2023).

Baca Juga

Setidaknya, kata dia, warga yang menggelar pesta pernikahan, terutama di rumah, untuk menunjuk salah satu kerabat untuk memantau keamanan rumahnya. Terungkapnya kasus pencurian dengan memanfaatkan kesibukan pemilik acara pernikahan di Desa Peganjaran itu, kata dia, merupakan modus baru sehingga patut menjadi kewaspadaan bersama.

"Pelaku berinisial TW (28) yang merupakan warga Wedarijaksa, Kabupaten Pati, hingga kini masih kami periksa," ujarnya.

Dalam menjalankan aksinya itu, pelaku yang mengaku sebagai pedagang keliling hanya seorang diri. Pihak keluarga yang menggelar pernikahan juga tidak ada yang mengenalnya sehingga gerak-gerik pelaku menjadi perhatian sejumlah orang, termasuk ketika masuk ke kamar dan mengambil sejumlah uang.

Dwi Oktavianti, salah satu saksi, mengungkapkan, pelaku sejak pagi hari sudah terlihat mondar-mandir dan kedatangannya itu berbarengan dengan rombongan pengiring pengantin sehingga keluarga mempelai perempuan tidak menghiraukannya. "Ketika masuk ke kamar, saya curiga karena kebetulan di dalam kamar tersebut ada tas yang berisi uang. Saat saya cek, ternyata di dalam kamar ada pelaku sedang membuka tas milikku," ujarnya.

Ia segera mengecek uang di dalam tasnya, ternyata uang senilai Rp 200 ribu hilang. Pelaku kemudian dipanggil bahwa uangnya hilang. "Pelaku justru membekap mulut saya dan diminta diam. Kemudian uang saya dikembalikan ditambah lagi Rp 100 ribu agar saya diam. Akan tetapi, saya tidak mau, kemudian pelaku saya tendang perutnya dan berteriak minta tolong warga," ujarnya. Mendengar teriakan minta tolong, warga akhirnya menangkap pelaku serta sempat mendapatkan amukan warga sebelum akhirnya diamankan oleh polisi.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement