REPUBLIKA.CO.ID, BANJARMASIN -- Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) berhasil melakukan panen raya padi IP 200, yaitu program uji coba tanam padi dua kali dalam satu tahun di Kabupaten Tapin. Menurut Sekretaris Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Kalsel Imam Subarkah di Banjarmasin, Selasa (4/7/2023), ada seluas 900 hektare uji adaptasi galur padi sawah atau tanam padi IP 200 ini di Kalsel.
Dinyatakan dia, dalam uji coba pada ratusan hektare sawah untuk tanam padi IP 200 ini, sudah berhasil panen raya di Desa Andhika Kecamatan Tapin Tengah, Kabupaten Tapin. "Panen padi uji coba ini akan berguna supaya mengetahui apakah bisa menghasilkan varietas yang unggul dan cocok di area Kalsel," ujarnya.
Harapannya, kata Imam, pelaksanaan ini dapat menghasilkan varietas padi yang unggul dengan beberapa kelebihan di antaranya produktivitas tinggi serta umur tanam padi lebih pendek.
Selain panen padi, pihaknya juga memberikan bantuan dari APBN dan APBD berupa sarana dan prasarana pertanian untuk petani di seluruh Kabupaten Tapin. "Dengan penanaman dan panen yang terus kita lakukan hingga saat ini, bisa menjadi bukti bahwa Kalsel masih menjadi lumbung pangan nasional serta bisa menjadi penyangga pangan bagi Ibu Kota Negara (IKN) di tahun 2024," kata dia.
Sebagaimana diketahui, Kalsel memproduksi padi sekitar 1,1 juta ton per tahun. Sebab luas lahan pertanian padi di Provinsi Kalsel yang terdapat di 13 kabupaten/kota seluas 358.235 hektare.
Tahun 2022, produksi padi Kalsel sempat menurun karena adanya serangan hama atau virus tungro hingga membuat padi kerdil, akhirnya banyak yang gagal panen. Namun, pada musim tanam tahun 2023 ini, terlihat tanaman padi di Kalsel sudah mulai membaik, hingga optimis bisa kembali panen raya. Apalagi dengan inovasi baru berupa tanam padi IP 200 tersebut mulai dilakukan.