REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo mengaku perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-77 Hari Bhayangkara berbeda karena melakukan pemeriksaan pasukan dengan berjalan kaki. Pemeriksaan tidak dilakukan menggunakan mobil seperti biasanya dengan tujuan untuk menjaga rumput stadion Gelora Bung Karno (GBK) agar tidak rusak.
Namun, aspek lainnya dari segi kebersihan ternyata tak sejalan. Kawasan GBK dipenuhi sampah yang berserakan di mana-mana pasca-perayaan hari jadi Polri tersebut.
Pantauan Republika.co.id pada Sabtu (1/7/2023) sekira pukul 19.20 WIB, area GBK dipadati oleh gerombolan masyarakat dengan mengenakan pakaian seragam berwarna putih sebagai audiens perayaan HUT Bhayangkara. Acara sudah rampung, mereka berjalan keluar dari stadion dan berhamburan ke berbagai sisi stadion.
Dari arah ujung Plaza Tenggara, tampak sampah berserakan dimana-mana, baik di dekat fasilitas tempat duduk, maupun di jalan setapaknya. Sampah-sampah itu didominasi botol plastik dan nasi kotak, juga sejumlah kardus.
Di sisi luar gedung stadion GBK, baik di dalam pagar maupun di luar pagar, sampah tak kalah banyaknya. Bahkan menumpuk dan sesekali tertendang orang-orang yang melintas.
Tak hanya itu, sampah botol plastik, nasi kotak, dan kotak snack juga tampak mengotori area tangga masuk ke stadion GBK. Orang terus-terusan lalu lalang di sekitarnya dan melewati sampah-sampah di sekelilingnya.
Terlihat beberapa unit mobil truk pembersih jalan beroperasi. Beberapa petugas kebersihan berseragam oranye juga tampak menyapu sampah. Butuh waktu yang cukup lama untuk membersihkan area GBK, saking banyaknya sampah yang berserakan.
Meski sampah berserakan dimana-mana, sejumlah masyarakat masih bisa berolahraga atau berlari mengelilingi stadion. Pasukan kepolisian juga melakukan berbagai kegiatan di sekitarnya. Sementara pasukan kebersihan masih berkutat pada pembersihan sampah.
Hingga sekira pukul 21.40 WIB atau dua jam lebih, area dalam pagar mulai bersih, namun di sisi luar pagar GBK, sampah masih banyak berserakan hingga ke berbagai sisi plaza. Pemandangan itu tentu tak elok dipandang dan menjadi evaluasi untuk perayaan-perayaan berikutnya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
