REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dua mahasiswa Universitas Krisnadwipayana (Unkris) mendapatkan bantuan modal kewirausahaan langsung dari Deputi 2 Bidang Pengembangan Pemuda Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) Asrorun Ni’am Sholeh dan Plt Wali Kota Bekasi Tri Adhianto Tjahyono. Bantuan diberikan saat berlangsungnya Kuliah Kewirausahaan Pemuda yang digelar secara hybrid di kampus Unkris pada Selasa (27/6/2023).
Nofitaria, mahasiswi prodi manajemen Unkris yang merintis bisnis roti mendapatkan bantuan dana senilai Rp 10 juta dari Kemenpora. Sedangkan, Ermas Sari, mahasiswa prodi akuntansi yang merintis bisnis budi daya magot, mendapatkan bantuan dana kewirausahaan senilai Rp 20 juta dari Plt Walikota Bekasi. Bantuan dana kewirausahaan diperoleh saat kedua mahasiswa tersebut menyampaikan pertanyaan kepada kedua narasumber terkait cara mengembangkan usaha yang tengah dirintis.
Kuliah Kewirausahaan Pemuda yang mengambil tema Sambut Masa Depan Menjadi Wirausahawan tersebut menghadirkan narasumber Deputi 2 Bidang Pengembangan Pemuda Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) Asrorun Ni’am Sholeh, Plt Walikota Bekasi Tri Adhianto Tjahyono, Pemimpin Wilayah VIII Jakarta 1 PT Pegadaian Alim Sutiono, dan dosen Unkris Susetya Herawati dengan moderator Lydia Darmiyanti. Hadir Rektor Unkris Ayub Muktiono, Ketua Dewan Pembina Unkris Prof Gayus Lumbuun, Ketua Dewan Pengawas Yayasan Unkris Ali Johardi, dan Ketua Yayasan Unkris Amir Karyatin.
Asrorun Ni’am mengatakan, Kemenpora sebagai salah satu institusi pemerintah, memiliki tugas untuk mengakselerasi pembangunan sumber daya manusia (SDM) unggul dalam mewujudkan Indonesia Emas 2045 yang merupakan visi Presiden RI Jokowi di dalam RPJPN.
“Di dalam mewujudkan Indonesia Emas 2045, maka tidak mungkin berhasil tanpa partisipasi dan juga kesediaan dari rekan-rekan semua (mahasiswa). Kalian memiliki tanggung jawab dalam mempersiapkan bangsa Indonesia menjadi lebih kuat dan maju ke depannya," kata Asrorun dalam keterangan tertulisnya yang diterima pada Selasa (27/6/2023).
Menurut Asrorun, Presiden Jokowi merumuskan visi Indonesia Emas 2045 dengan capaian kemandirian Indonesia yang diawali dengan berapa banyak jumlah entrepreneur baru sebagai penyokong kemandirian ekonomi Indonesia. Entrepreneur ini bisa dipacu dengan memberdayakan anak-anak muda yang jumlahnya saat ini mencapai 64 juta jiwa dari total populasi 275 juta jiwa. “Para pemuda yang rentang usia 16 hingga 30 tahun adalah masa emas untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045.”
Asrorun mengingatkan bahwa semua manusia diciptakan sebagai seorang pemimpin. Dalam jiwa setiap orang juga memiliki potensi menjadi wirausaha. "Artinya fitrah manusia yang ada di dalam diri kita selain fitrah kepemimpinan juga fitrah kewirausahaan. Kalian sebagai mahasiswa fakultas teknik di dalam jiwanya ada jiwa entrepreneurship, begitu juga mahasiswa fakultas hukum juga ada entrepreneurship, bahkan pelajar tingkat SMU juga punya fitrah kewirausahaan," ujar dia.
Asrorun berharap dari Unkris ini, para mahasiswa bisa belajar bersama untuk menumbuhkan dan mengembangkan potensi kewirausahaan melalui narasumber-narasumber yang bisa menginsiprasi dan memotivasi.
Pada kesempatan yang sama, Plt Wali Kota Bekasi Tri Adhianto Tjahyono menyampaikan bahwa Unkris adalah salah satu aset yang dimiliki Kota Bekasi yang diharapkan dapat mendukung lahirnya SDM berkualitas untuk mengubah Kota Bekasi menjadi jauh lebih maju. “Karena itu kami dari Pemkot Bekasi terus berupaya meningkatkan kolaborasi dengan Unkris dalam berbagai bidang,” katanya.
Sebagai kota yang menjadi tujuan investasi, lanjut Tri Adhianto, Kota Bekasi akan terus menyiapkan infrastruktur dan lingkungan yang memadai untuk tumbuhnya wirausaha muda. Dengan pengelolaan tata kota yang baik dan sistem pengendalian banjir yang baik pula, ia optimistis Kota Bekasi bakal terus tumbuh.
Kepada mahasiswa, Tri Adhianto juga mengingatkan bahwa menjadi wirausahawan adalah pilihan yang tepat. Karena sesungguhnya jika ada 100 pintu rezeki yang disediakan Tuhan, maka 99 di antaranya berasal dari pintu wirausaha. “Itu sebabnya kami tidak mendorong pemuda menjadi pegawai, tetapi justru menjadi wirausahawan,” ujar dia.
Rektor Unkris Ayub Muktiono dalam sambutannya menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada Kemenpora dan Pegadaian yang telah mendukung program Kuliah Kewirausahaan Pemuda di Unkris. Kegiatan yang rutin digelar setiap tahunnya tersebut telah memberikan banyak manfaat untuk para mahasiswa.
“Banyak di antara mahasiswa kami yang kemudian terinspirasi untuk membuka usaha. Di antara mereka beberapa sudah mendapatkan bantuan permodalan baik dari Kemenpora, dari Pegadaian, dari Pemkot Bekasi, juga pihak lainnya,” ungkap Rektor Unkris.
Tahun lalu, misalnya, tujuh proposal mahasiswa Unkris lolos dalam kompetisi dana hibah kewirausahaan pemuda dari Kemenpora. Tahun ini Rektor Unkris berharap 10 proposal bakal lolos dan memenangkan kompetisi dana hibah kewirausahaan pemuda.
Kuliah Kewirausahaan Pemuda, jelas Ayub, merupakan salah satu upaya yang dilakukan Unkris untuk menggerakkan semangat kewirausahaan dan menjadikan para mahasiswa sebagai wirausahawan yang sukses.
Menurut Ayub, dalam memulai usaha atau bisnis, mahasiswa harus memiliki integritas yang berarti pantang menyerah dan mau kerja keras. Selain itu harus dapat membaca peluang yang ada, termasuk memanfaatkan kemajuan teknologi digital untuk mendukung usahanya. “Namun hal terpenting adalah keberanian untuk memulai usaha. Sebanyak apapun teori yang diperoleh, tanpa keberanian untuk memulai, maka semuanya akan sia-sia,” ujar dia.
Sementara itu, Asisten Deputi Kewirausahaan Pemuda, Hendro Wicaksono berharap Kuliah Kewirausahaan Pemuda dapat menggerakkan dan menumbuhkan semangat wirausaha para pemuda, terutama mahasiswa Unkris. “Menjadi pegawai itu gajinya sudah terukur. Tetapi menjadi pengusaha, gajinya tidak terukur, bisa menjadi seorang miliader malah,” katanya.
Selain diikuti para mahasiswa, Kuliah Kewirausahaan Pemuda juga diikuti oleh perwakilan siswa SMA dan SMK yang ada di sekitar kampus Unkris. Harapannya, para siswa tersebut dapat terinspirasi menjadi seorang wirausahawan dan mulai merancang masa depannya melalui bidang wirausaha.