Jumat 23 Jun 2023 16:29 WIB

Bulog-Kalteng Gencarkan Penjualan Beras SPHP Jaga Stabilisasi Harga

Beras Program SPHP merupakan penugasan pemerintah pusat melalui Bapanas.

Bulog bersama Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah (Pemprov Kalteng) berupaya secara optimal menjaga stabilisasi harga beras medium. (ilustrasi)
Bulog bersama Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah (Pemprov Kalteng) berupaya secara optimal menjaga stabilisasi harga beras medium. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, PALANGKA RAYA -- Bulog bersama Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah (Pemprov Kalteng) berupaya secara optimal menjaga stabilisasi harga beras medium termasuk menjelang Hari Raya Idul Adha 1444 Hijriah, salah satunya melalui pendistribusian beras SPHP.

"Pendistribusian beras Program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) ini terus kami lakukan kepada masyarakat, baik secara langsung maupun melalui mitra Bulog," kata Kepala Kantor Wilayah Bulog Kalimantan Tengah Budi Cahyanto di Palangka Raya, Jumat (23/6/2023).

Beras Program SPHP merupakan penugasan pemerintah pusat melalui Badan Pangan Nasional (Bapanas) dengan kriteria beras medium. Program ini menjadi salah satu upaya pemerintah menjaga stabilisasi harga sekaligus mengendalikan inflasi.

Dia menjelaskan, Beras SPHP ini selama ini mendapat respon positif dari masyarakat di Kalimantan Tengah yang dijual dengan harga sekitar Rp 9.500 per kilogram.

"Hari ini melalui toko kami yang ada di kawasan Pasar Besar Palangka Raya, disediakan beras SPHP sebanyak dua ton serta beras komersial jenis pera (karau)," ucapnya.

Dia menyampaikan target penyaluran beras SPHP untuk wilayah Kalimantan Tengah pada 2023 ini yakni sekitar 8.800 ton dan hingga saat ini sudah tersalurkan kepada masyarakat hampir sekitar 6.000 ton.

Kepala Dishanpang Kalimantan Tengah Riza Rahmadi mengatakan, pihaknya bersama Bulog terus berkolaborasi dalam rangka pengendalian harga berbagai komoditas pangan strategis, termasuk beras medium.

"Kami turut mendukung dan mendorong optimalisasi penyaluran beras SPHP ini, agar harga beras medium tetap stabil dan terjangkau bagi masyarakat," jelasnya.

Utamanya menjelang Hari Raya Idul Adha pada 2023 ini, pemerintah provinsi berupaya agar semua komoditas pangan strategis tetap terjaga dan tidak mengalami lonjakan harga.

Riza memaparkan, berdasarkan perkembangan harga terbaru di pasaran, terutama di dua kota sampel inflasi Kalimantan Tengah yakni Palangka Raya dan Sampit, harga berbagai komoditas pangan strategis cukup stabil.

"Termasuk beras medium yang stabil di harga Rp 13 ribu per kilogram baik di Palangka Raya maupun Sampit. Begitu juga dengan daging ayam ras, bawang merah, bawang putih, hingga cabai semuanya stabil," terangnya.

Sedangkan untuk ketersediaan masing-masing komoditas pangan strategis ini, berdasarkan rekap data neraca pangan Dishanpang Kalimantan Tengah memiliki ketahanan yang mencukupi, di antaranya mulai dari satu minggu, bahkan ada yang mencapai hingga 11 minggu.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement