Jumat 23 Jun 2023 04:25 WIB

Terus Digencarkan, Tuan Guru Ikut Edukasi Pencegahan Stunting di Asahan Sumut

Tahun ini pemerintah menargetkan angka stunting turun menjadi 17 persen.

Ilustrasi pencegahan stunting.
Foto: www.freepik.com
Ilustrasi pencegahan stunting.

REPUBLIKA.CO.ID, ASAHAN -- Tuan Guru Sahabat (TGS) Sumatra Utara (Sumut) ikut berpartisipasi mendukung pemerintah menekan angka stunting di Indonesia. Salah satunya menggelar edukasi bahaya dan pencegahan stunting dalam pandangan Islam kepada Majelis Taklim dan Perwiritan As Syafaah di Dusun IV, Desa Sipaku Area, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Asahan, Sumatra Utara. 

Untuk diketahui, tahun ini pemerintah menargetkan angka stunting atau gizi buruk pada anak turun menjadi 17 persen. Karena itu, Zulpi menyatakan pihaknya menggencarkan edukasi tentang bahaya dan pencegahan stunting dalam pandangan Islam di Kabupaten Asahan. Menurut dia, TGS Ganjar juga mendengar aspirasi masyarakat yang ingin mengetahui dan memahami persoalan tersebut.

Baca Juga

"Kami melaksanakan kegiatan penyuluhan tentang pencegahan stunting yang berbasis agama. Kami melaksanakan edukasi ini juga berdasarkan permintaan masyarakat di sini," ucap Koordinator Wilayah (Korwil) TGS Zulpi Andika, seperti dilansir pada Kamis (22/6/2023). 

Zulpi menuturkan, pihaknya melaksanakan penyuluhan ini untuk mendukung program pemerintah di Kabupaten Asahan. Itu karena,  pemerintah terus menggalakkan program pencegahan stunting dan penanganannya.

"Yang ditekankan dalam edukasi ini adalah bahaya stunting, khususnya di Sumut. Nah, pencegahan stunting berbasis agama Islam ini sangat penting karena menjadi salah satu cara mencetak generasi muda ke depannya," katanya.

Menurut Zulpi, pencegahan stunting pada anak dalam pandangan Islam dimulai sejak dari kandungan. "Di saat anak masih dalam kandungan. Di dalam Alquran, sudah ditekankan bagaimana cara merawat anak selagi di kandungan, dilahirkan, hingga dewasa," katanya.

Zulpi mengatakan, dalam pandangan Islam, pencegahan stunting pada anak disinggung. Misalnya, kewajiban menyusui anak hingga dua tahun.

Selain itu, orang tua wajib memberikan nafkah kepada anaknya sejak di dalam kandungan agar kebutuhan gizinya terpenuhi hingga dewasa. Tujuannya, tidak terjadi kasus kurang gizi atau stunting pada anak.

Setelah digelarnya edukasi tersebut, Zulpi berharap masyarakat lebih memperhatikan pola mengasuh dan mendidik anaknya agar sejak dini. 

"Harapannya, masyarakat paham dan mengerti tentang bagaimana cara mengasuh dan mendidik anak agar terhindar dari stunting," ucapnya.

Zulpi menambahkan anak-anak inilah yang membangun negara ini ke depannya. Karena itu, dibutuhkan generasi muda yang berakhlakul karimah.

"Kalaupun anak ini benar dalam segi mendidik dan sebagainya, insya Allah bangsa ini ke depan akan memiliki generasi penerus yang berakhlakul karimah serta sehat lahir dan batin," ucapnya. 

Sebelumnya, TGS Sumut juga mengadakan penyuluhan yang inovatif dan bermakna bagi kaum ibu di Kabupaten Langkat. 

Korda TGS Ganjar Kab. Langkat, Ronal Efendi Hasibuan menuturkan dalam penyuluhan ini diajarkan bahwa pencegahan stunting bukan hanya sebuah tugas medis, tetapi juga sebuah panggilan agama yang harus dipahami dan diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari.

"Kami berharap masyarakat disini tercegah dari stunting," ucap dia, demikian dilansir dari Antara

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement