Rabu 21 Jun 2023 14:10 WIB

Jelang Anies Berangkat Ibadah Haji, Tim Kecil Koalisi Perubahan Rapatkan Barisan

Anies Baswedan mengumpulkan tim kecil dari Nasdem, Demokrat, dan PKS.

Tim kecil atau juga biasa disebut tim 8 Koalisi Perubahan untuk Persatuan sudah menyelesaikan pembahasan calon wakil presiden (cawapres) untuk Anies Baswedan sebelum pemberangkatan hajinya.
Foto:

Dalam berbagai survei yang dirilis, elektabilitas Anies selalu berada di bawah Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo. Contohnya, lembaga survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC).

“Di kalangan pemilih kritis, dukungan pada Anies Baswedan 19,2 persen, Prabowo Subianto 33,5 persen, dan Ganjar Pranowo 37,9 persen,” ujar Direktur Riset SMRC, Deni Irvani, dalam rilis resmi, Senin (5/6/2023).

Dia menjelaskan, selisih suara Prabowo dan Ganjar tidak begitu jauh secara statistik karena kurang dari dua kali margin of error 3,3 persen atau selisih di bawah 6,6 persen. Sementara, kata Deni, suara Anies berbeda signifikan dengan kedua bakal calon presiden lainnya.

Lebih lanjut, Deni mengatakan, dalam enam bulan terakhir, kesukaan pemilih kepada Anies cenderung makin lemah. Hal itu menjadi salah satu penjelas mengapa elektabilitas Anies cenderung melemah dalam periode itu “Sementara Ganjar dan Prabowo terus bersaing ketat dengan dukungan yang relatif seimbang,” jelas Deni.

Pengamat politik, Yusak Farchan mengatakan, tren melemahnya elektabilitas Anies di berbagai survei disebabkan dua hal. Pertama dikarenakan memang formasi cawapres dari Anies belum definitif, walaupun disebut sudah mengerucut, belum ada deklarasi resmi.

"Ini yang menyebabkan Mas Anies relatif tertinggal dibanding dua capres yang lain Pak Ganjar dan Pak Prabowo," kata Yusak kepada Republika, Selasa (6/6).

Kedua, ia menerangkan, belum ada narasi terkait perubahan yang mereka usuang secara lebih detail lagi seperti apa. Hal ini merupakan tugas dari Koalisi Perubahan untuk menjabarkan narasi itu secara lebih detail.

Sebab, ia mengingatkan, ekspektasi publik berharap ada upaya-upaya korektif kepada pemerintahan Jokowi-Ma'ruf. Apalagi, Koalisi Perubahan untuk Persatuan sejak awal memang ingin mengusung semangat perubahan.

Faktanya, lanjut Yusak, dua kali pilpres karena masa jabatan presiden sudah dibatasi dua periode, yang lazim terjadi ada semangat perubahan. Artinya, memang akan selalu ada semangat ingin mengganti presiden baru.

"Ini yang harus ditangkap teman-teman di Koalisi Perubahan," ujar Yusak.

Dulu, ia mengingatkan, ketika zaman pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) akan berakhir, muncul figur antitesa dari SBY dan menang. Maka itu, Koalisi Perubahan harus sudah masuk ke ranah itu, menerjemahkan narasi-narasi perubahan lebih konkret.

Syaratnya, harus melakukan upaya-upaya korektif atau evaluasi terhadap program-program pemerintahan Jokowi. Walaupun approval rating Jokowi masih tinggi, terutama sektor ekonomi, persoalan lain masih banyak.

Terutama, sektor penegakan hukum yang masih harus dikonsolidasikan lagi agar lebih maksimal. Ia merasa, semakin sering Anies mengambil posisi mengambil ruang melakukan koreksi akan disambut dengan baik masyarakat.

"Karena memang positioning Koalisi Perubahan untuk Persatuan ada di situ, sebagai penantang dua capres yang ada dan secara politik mendapat dukungan dari Presiden Jokowi," kata Yusak.

 

 

 

photo
9 Cawapres Anies Usulan Demokrat - (Infografis Republika)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement