Senin 19 Jun 2023 20:10 WIB

JPO Paledang Bogor Bakal Dibongkar Setelah Skybridge Selesai Dibangun

Pemkot Bogor akan membongkar JPO Paledang setelah skybridge selesai dibangun.

Rep: Shabrina Zakaria/ Red: Bilal Ramadhan
Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim meninjau proyek pembangunan sky bridge atau jembatan layang penghubung Stasiun Bogor-Paledang. Pemkot Bogor akan bongkar JPO Paledang setelah skybridge selesai.
Foto: Republika/Shabrina Zakaria
Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim meninjau proyek pembangunan sky bridge atau jembatan layang penghubung Stasiun Bogor-Paledang. Pemkot Bogor akan bongkar JPO Paledang setelah skybridge selesai.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR — Seiring dengan pembangunan skybridge atau jembatan layang, yang menghubungkan Stasiun Bogor, Alun-Alun, dan Stasiun Paledang, Jembatan Penyebrangan Orang (JPO) Paledang di Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor akan dibongkar. Pembongkaran rencananya akan dilakukan setelah skybridge selesai dibangun pada akhir tahun ini.

Wakil Wali Kota Bogor Dedie A Rachim mengatakan, Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor telah mengusulkan penghapusan aset atas JPO Paledang. JPO tersebut sebelumnya juga sempat viral lantaran kondisinya yang sudah lapuk dimakan waktu.

Baca Juga

“Mungkin pada prinsipnya setelah (skybridge) jadi, kita akan bereskan. Tapi, penghapusan asetnya sudah kita usulkan dan sudah disetujui,” kata Dedie, Senin (19/6/2023).

Lebih lanjut, Dedie mengatakan, setelah dibongkar nantinya, tidak ada lagi JPO di depan Lembaga Permasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Bogor. Pantauan Republika.co.id, kawasan di sekitar JPO di titik tersebut sering mengalami kemacetan karena penumpang Stasiun Bogor kerap turun dari ojek maupun angkutan kota (angkot) di sana.

Di samping itu, Dedie mengatakan, Pemkot Bogor juga menginginkan agar konsentrasi penumpang Stasiun Bogor diarahkan ke Alun-Alun Kota Bogor. Berdasarkan data Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bogor dari pihak Stasiun Bogor, diperkirakan ada 46 ribu orang setiap harinya yang memanfaatkan akses JPO tersebut menuju Stasiun Bogor.

“Itu supaya tidak terlalu banyak titik kemacetan yang ditimbulkan oleh masyarakat (pengguna) kereta api,” jelasnya.

Selain mengalihkan arus penumpang, sambung Dedie, Pemkot Bogor juga berkeinginan mencari solusi untuk pedagang kaki lima (PKL) di sekitar kawasan tersebut. Mulai dari Alun-Alun, JPO, hingga Stasiun Bogor.

Dedie mengatakan, ia pun menanyakan kemungkinan adanya stand khusus untuk pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) di skybridge yang tengah dibangun oleh Balai Teknik Perkeretaapian (BTP) Bandung. Terlebih, para PKL yang sudah berjualan lama di sekitar kawasan tersebut kerap kucing-kucingan dengan petugas.

“Kalaupun ada kita nanti koordinasikan. Itu mungkin akan kita prioritaskan kita akan tata dan selesaikan dan memanfaatkan sarana dan prasarana yang ada,” ujarnya.

Diketahui, BTP Bandung tengah membangun skybridge atau jembatan layang penghubung Stasiun Bogor dan Paledang sejak Desember 2022. Pada akhir pekan lalu, BTP Bandung menyebut progres pembangunan proyek senilai Rp 88 miliar itu, saat ini sudah mencapai 36 persen.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement