Sabtu 17 Jun 2023 08:22 WIB

Pembangunan Sky Bridge Stasiun Bogor-Paledang Capai 36 Persen

Sky bridge 200 meter dengan anggaran Rp 88 miliar ditarget rampung akhir 2023.

Rep: Shabrina Zakaria/ Red: Erik Purnama Putra
Wakil Wali Kota Bogor, Dedie Abdu Rachim dan Balai Teknik Perkeretaapian (BTP) Bandung meninjau proyek skybridge.
Foto: Republikaa/Shabrina Zakaria
Wakil Wali Kota Bogor, Dedie Abdu Rachim dan Balai Teknik Perkeretaapian (BTP) Bandung meninjau proyek skybridge.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Wakil Wali Kota Bogor, Dedie Abdu Rachim dan pejabat Balai Teknik Perkeretaapian (BTP) Bandung meninjau proyek pembangunan jembatan layang penghubung (sky bridge) Stasiun Bogor dan Paledang pada Jumat (16/6/2023). BTP Bandung menyebut progres pembangunan proyek itu, saat ini sudah mencapai 36 persen.

Sementara itu, Dedie A Rachim mengatakan, rpembangunan proyek senilai Rp 88 miliar tersebut menjadi titik perhatian Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor. Dia meyakini, sky bridge yang difungsikan untuk memfasilitasi penumpang rute Bogor-Sukabumi itu bisa memicu minat masyarakat untuk semakin menjadikan kereta sebagai moda pilihan.

"Karena fasilitasnya juga sudah lebh mapan dan baik ke depannya. Itu utama yang kita ingin adanya kolaborasi pemkot ini dengan PT Kereta Api Indonesia (KAI) dan BTP," kata Dedie ketika ditemui Republika.co.id di lokasi pembangunan, Kota Bogor, Jawa Barat, Jumat.

Dedie menjelaskan, sky bridge sepanjang 200 meter ditargetkan bisa diresmikan dan langsung digunakan pada 2023. Hal itu bersamaan dengan peresmian jalur ganda (double track) kereta Bogor-Sukabumi, underpass Stasiun Batutulis, dan beberapa jembatan penyeberangan orang (JPO) di sekitar kawasan jalur ganda.

"Setelah beres akan ada peningkatan trayek. Jadi, tahun ini double track diresmikan. Satu paket semua. Akan disekaliguskan akhir tahun ini," jelas Dedie.

Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) BTP Bandung Wilayah Bogor-Sukabumi, Defri W, mengatakan, capaian pembangunan jembatan penghubung dua stasiun di angka 36 persen sebenarnya melebihi rencana. Melihat progres di lapangan, ia memperkirakan, paling lambat pekerjaan sky bridge dapat rampung pada Desember mmendatang.

Defri menyebutkan, saat ini konstruksi utama sky bridge berwarna biru sudah dipasang, baik yang berada di titik Stasiun Bogor, serta di titik Stasiun Paledang. "Termasuk, pengujian pengujian. Kenapa harus diuji? Karena kita ingin masyarakat yang menggunakan sky bridge ini baik umum dan calon penumpang, bisa aman," ujarnya.

Defri menambahkan, pihaknya telah menjalin komunikasi dengan Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bogor terkait analisis dampak lingkungan (amdal lalin). Hal itu karena pembangunan di titik Jalan Nyi Raja Permas akan dilakukan pada malam hari, demi tidak mengganggu mobilitas masyarakat.

"Nanti mungkin pelaksanannya malam hari dan dini hari. Jadi sudah sepi. Di bawahnya kami meminimalkan gangguan kemacetan. Karena kalau dilaksanakan siang hari juga kami khawatir menimbulkan kemacetan," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement