Ahad 18 Jun 2023 11:24 WIB

Prediksi Elektabilitas Turun Jika Calonkan Anies, Wasekjen: Nasdem tidak Tenggelam

Nasdem sebut tidak akan tenggelam meski prediksi elektabilitas Anies Baswedan turun.

Rep: Nawir Arsyad Akbar/ Red: Bilal Ramadhan
Bakal Calon Presiden (Capres) dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan, Anies Rasyid Baswedan. Nasdem sebut tidak akan tenggelam meski prediksi elektabilitas Anies Baswedan turun.
Foto: Republika/Shabrina Zakaria
Bakal Calon Presiden (Capres) dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan, Anies Rasyid Baswedan. Nasdem sebut tidak akan tenggelam meski prediksi elektabilitas Anies Baswedan turun.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) DPP Partai Nasdem, Dedy Ramanta, menanggapi elektabilitas Partai Nasdem berdasarkan survei Indonesia Political Opinion (IPO) yang berada di posisi keenam dengan 7,5 persen. Dedy menyebut, prediksi sejumlah pihak yang menyebut Nasdem akan tenggelam jika mendukung Anies Baswedan sebagai calon presiden tidak terbukti.

"Yang katanya beberapa waktu lalu kalau Nasdem tetap mencalonkan Anies akan tenggelam, ternyata tidak tenggelam," ujar Dedy dikutip dari keterangannya, Ahad (18/6/2023).

Baca Juga

Dedy mengatakan, elektabilitas Nasdem juga masih di atas tujuh persen. Dia juga optimistis elektabilitas ini masih bisa terus meningkat seiring kerja mesin partai besutan Surya Paloh itu yang akan terus digenjot hingga pelaksanaan Pemilu 2024 mendatang.

Selain itu, lanjut Dedy Ramantan, capres yang diusung Nasdem, yakni Anies Baswedan juga berada di posisi kedua di atas Ganjar. Di beberapa skema skenario IPO, Anies konsisten di posisi dua di bawah Prabowo Subianto. Misalnya di skema pilihan tiga nama tertutup Prabowo menempati 37,2 persen, Anies 31,5 persen dan Ganjar 26,8 persen.

"Capres yang diusung Partai Nasdem juga nggak berada di peringkat ketiga, justru dia menjadi kuda hitam, bisa saja kemudian ketika ada situasi politik dan gerakan politik yang tanpa arah itu kemudian menjadi menang," ujarnya.

PDIP masih menjadi posisi paling teratas elektabilitas partai politik yang dipilih masyarakat meski mengalami penurunan cukup signifikan dibandingkan survei IPO sebelumnya mencapai 26 persen. Posisi kedua ada Gerindra dengan perolehan 19,7 persen.

Sementara di posisi ketiga, ada Golkar dengan 9,3 persen, Demokrat 9,2 persen, PKB 7,7 persen, Nasdem 7,5 persen, PAN lima persen, PKS 4,8 persen, Perindo 4,5 persen dan PPP 2,1 persen. Sedangkan PSI hanya memperoleh 0,6 persen, Gelora 0,6 persen, Hanura 0,4 persen, PBB 0,4 persen, Partai Umat 0,1 persen.

Survei Indonesia Political Opinion (IPO) dilakukan pada rentang periode 5-13 Juni 2023 dengan metode wawancara ke 1.200 responden. Margin of error survei diperkirakan 2,9 persen pada tingkat akurasi data 95 persen.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement