Jumat 16 Jun 2023 18:42 WIB

Begini Pelepasliaran Orang Utan di Pulau Salat

PT Sawit Sumbermas Sarana melepasliarkan orang utan di Pulau Salat.

Prapelepasliaran orang utan di Pulau Salat, yang menjadi lokasi konservasi orang utan.
Foto: republika/joko sadewo
Prapelepasliaran orang utan di Pulau Salat, yang menjadi lokasi konservasi orang utan.

REPUBLIKA.CO.ID, PULAU SALAT — Setelah menjalani rehabilitasi di Nyaru Menteng oleh  Borneo Orang Utan Survival Foundation (BOSF), sejumlah orang utan dilakukan prapelepasliaran di Pulau Salat, di Desa Pilang, Kecamatan Jabiren Raya, Kabupaten Pulang Pisau, Kalimantan Tengah.

Orang utan ini dilepas di hutan konservasi yang dikelola PT Sawit Sumbermas Sarana (SSMS). Berikut video pelepasliaran orang utan tersebut:

Baca Juga

Head of Sustainability SSMS, Henky Satrio Wibowo, mengatakan orang utan yang dipralepasliarkan ini sudah menjalani proses rehabilitasi untuk bisa kembali hidup di hutan liar. “Setelah rehabilitasi di Nyaru Menteng oleh BOSF, kita lepas dahulu di Pulau Salat untuk program prapelepasliaran. Setelah itu dilepas ke Taman Nasional,” kata Henky.

Konservasi Orang Utan di Pulau Salat, kata dia, mulai dilakukan sejak 2017. Di lokasi yang luasan lahannya sekitar  3.025 ha ini, saat ini ada 39 orang utan yang mengikuti program prapelepasliaran. "Dari sejak beroperasi lebih dari 100 ekor orang utan yang mengikuti program konservasi,” kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement