Ahad 11 Jun 2023 06:15 WIB

Anwar Abbas: Di Mana Letak Rasisnya JK? Apakah JK Membenci Tionghoa?

JK dan Ciputra dinilai punya pandangan sama terkait dominasi pengusaha Tionghoa.

Rep: Ali Yusuf/ Red: Teguh Firmansyah
Ketua Dewan Masjid Indonesia Jusuf Kalla
Foto: Republika/Thoudy Badai
Ketua Dewan Masjid Indonesia Jusuf Kalla

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah KH Anwar Abbas mengaku terkejut mendengar ada orang yang mengatakan Jusuf Kalla atau JK sebagai rasis. JK dicap rasis karena telah mengatakan bahwa 50 persen ekonomi indonesia dikuasai oleh penduduk dari etnis China padahal jumlah penduduk China di negeri ini hanya 4,5 persen. 

"Yang menjadi pertanyaan bagi saya di mana letak rasisnya JK karena seperti kita ketahui seseorang akan dikatakan rasis kalau dia membenci suku bangsa lain. Apakah JK membenci etnis China (Tionghoa)?" kata KH Anwar Abbas, melalui keterangan tertulisnya kepada, Republika, Sabtu(10/6/2023).

Baca Juga

KH Anwar yang juga Wakil Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengatakan, jika ada orang yang mengatakan JK membenci etnis China lalu mengapa JK menunjuk Sofjan Wanandi dari etnis Tionghoa yang terlahir dengan nama Liem Bian Khoen sebagai teman dekat dan pembantu utamanya ketika dia menjadi Wapres.

"Beliau merupakan pemilik dari bisnis Gemala Group (sekarang Santini Group)," katanya.

KH Anwar menyampaikan, sebenarnya jika kita memiliki informasi yang lengkap apa yang dikatakan serta diprihatinkan JK tidak hanya dirasakan dan disampaikan oleh JK saja. Akan tapi juga oleh mendiang Ciputra, yaitu seorang pengusaha real estate atau properti terkenal tidak hanya di negeri ini tapi juga di dunia yang memiliki nama lahir Tjie Tjin Hoan. 

"Ciputra dalam salah satu wawancara, menyatakan keprihatinannya bahwa dari 45-50 perusahaan publik dalam bidang properti cuma hanya satu yang milik penduduk asli yang lainnya milik dari warga Tionghoa," katanya.

Dalam bidang ekspor kata Ciputra, mayoritas ekspor dari negeri ini adalah dilakukan oleh warga Tionghoa. Ketika Ciputra ditanya tentang apa yang harus dilakukan, dia menjawab akan bersurat kepada pak Jokowi dan Jusuf Kalla (presiden dan wapres waktu itu) agar mengalokasikan sebagian besar dari anggaran pendidikan tersebut untuk mencetak para entrepreneur. 

"Karena yang namanya penduduk asli tersebut kata Ciputra tidak punya orang tua, lingkungan dan guru yang mendukung untuk itu," kata KH Anwar menirukan kata Ciputra. 

JK dan Ciputra punya pandangan sama....

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement