REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR --Sebanyak 603 jiwa warga dari 152 kepala keluarga (KK) di Kampung Roke, RW 001, Desa Neglasari, Kecamatan Jasinga, Kabupaten Bogor, mengalami krisis air bersih. Hal itu terjadi lantaran kawasan tersebut dilanda kekeringan, yang memang rutin terjadi setiap tahun akibat pergantian cuaca.
Staf Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor, Jalaludin, mengatakan, kekeringan terjadi karena intensitas hujan di wilayah tersebut menurun. Sehingga sumber mata air warga berkurang dan warga kesulitan memenuhi kebutuhan air bersih setiap harinya.
"Sekitar total sembilan jam kami mengirimkan air bersih sebanyak 10 ribu liter atau dua rit dari PDAM Leuwiliang ke Desa Neglasari," kata Jalaludin di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Kamis (8/6/2023) malam WIB.
Dia menjelaskan, air disalurkan ke permukiman warga sejak pukul 08.00 WIB hingga 17.00 WIB. Sebelumnya, BPBD Kabupaten Bogor juga mengirimkan air bersih dengan jumlah yang sama ke Desa Curug, Kecamatan Jasinga, Kabupaten Bogor. "Untuk sementara kebutuhan air bersih untuk Desa Neglasari sudah terpenuhi," jelas Jalaludin.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bogor, Asep Sulaeman, menjelaskan, kekeringan di wilayah timur dan barat Kabupaten Bogor memang terjadi setiap tahun, terutama ketika pergantian cuaca. Misalnya, di wilayah barat yang kerap kekeringan adalah Kecamatan Nanggung dan Jasinga. Sementara di wilayah timur di Kecamatan Jonggol dan Cileungsi.
"Kita rutin (suplai air bersih) ke lokasi-lokasi yang membutuhkan air, yang terutama ada permintaan dari desa ya. Kita juga bekerjasama dengan PDAM untuk Bogor (bagian) barat dan Bogor (bagian) timur," kata Asep melalui telepon, Kamis.
Asep menyebutkan, BPBD telah merespon laporan desa yang mengalami kekeringan dan butuh bantuan air bersih. Di antaranya, Desa Curug dan Neglasari, Kecamatan Jasinga, Kabupaten Bogor.
Asep menerangkan, di dua daerah tersebut ratusan warga mengalami krisis air. Tak dipungkiri, hal itu juga terjadi karena sulitnya mendapatkan air tanah sehingga warga setempat sebagian besar mengandalkan mata air ketika hujan besar. "Memang warga membutuhkan air bersih saja untuk sementara," kata Asep.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
