Kamis 08 Jun 2023 23:45 WIB

Perubahan Iklim, Sehari Bisa Terjadi 10 Bencana di Dunia

Perubahan iklim merupakan hal yang ditakuti semua negara

Petugas pemadam kebakaran dan tentara tiba di jalan yang dilanda banjir di desa Castel Bolognese, Italia, Rabu (17/5/2023). Hujan yang luar biasa pada hari Rabu di wilayah yang dilanda kekeringan di Italia utara membuat sungai meluap di tepiannya, menewaskan sedikitnya delapan orang, memaksa evakuasi ribuan orang dan mendorong para pejabat untuk memperingatkan bahwa Italia membutuhkan rencana nasional untuk memerangi banjir akibat perubahan iklim.
Foto: AP Photo/Luca Bruno
Petugas pemadam kebakaran dan tentara tiba di jalan yang dilanda banjir di desa Castel Bolognese, Italia, Rabu (17/5/2023). Hujan yang luar biasa pada hari Rabu di wilayah yang dilanda kekeringan di Italia utara membuat sungai meluap di tepiannya, menewaskan sedikitnya delapan orang, memaksa evakuasi ribuan orang dan mendorong para pejabat untuk memperingatkan bahwa Italia membutuhkan rencana nasional untuk memerangi banjir akibat perubahan iklim.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Manusia jangan melihat alam sebagai objek eksploitasi semata. Tetapi manusia juga harus bertanggung jawab untuk memelihara dan merawat alam. 

Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama KH Yahya Cholil Staquf mengatakan gagasan spiritual ekologi merupakan gagasan di mana umat manusia melihat lingkungan hidup dari sudut pandang spiritualitas. Dalam ayat-ayat Alquran dinyatakan bahwa alam semesta bersama isinya ini diciptakan untuk kepentingan umat manusia, tapi ini tidak berarti boleh dieksploitasi. 

"Sebagai khalifatullah mari kita bertanggung jawab dalam mengelola lingkungan demi kemaslahatan bersama," kata KH Yahya Cholil Staquf dalam rapat koordinasi Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim (LPBI) NU di Pondok Pesantren Al Hamidiyah, Depok, Jawa Barat.

Ketua LPBI NU, Tb Ace Hasan Syadzily, menyatakan membangun kesiapsiagaan mitigasi bencana dan perubahan iklim sejalan dengan semangat 1 abad NU merawat jagat. Melalui rakornas ini diharapkan aksi-aksi nyata baik ditingkat pusat maupun daerah bisa ikut berkontribusi merawat jagat. 

"Krisis lingkungan dan kerusakan alam tidak disebabkan oleh alam sendiri, namun ada intervensi manusia dan arogansi ilmu pengetahuan," ujar dia. "Untuk mengatasi itu dengan agama hadir dan kearifan lokal dan LPBI siap berkontribusi besar dalam menyelamatkan bumi tercinta ini."

Kepala BNPB, Suharyanto, yang turut hadir juga mengatakan perubahan iklim merupakan hal yang ditakuti semua negara. Bencana alam terus meningkat setiap tahun. Pada 2022 ada sekitar 3 ribuan bencana.

"Sehari bisa terjadi 10 bencana, kita memasuki musim panas yang cukup panjang, frekuensi hidrometeorologi kering lebih panjang. Pemerintah tidak bisa bekerja tanpa ada dukungan semua elemen termasuk LPBI,” kata Suharyanto.

Sadar akan kondisi tersebut, Danone Indonesia berkomitmen memberikan dampak positif bagi lingkungan dan masyarakat. Salah satunya dengan memberikan bantuan Mobil Instalasi Pengolah Air kepada Nahdlatul Ulama (NU), melalui salah satu lembaganya, LPBI NU.

Danone Indonesia telah bermitra dengan NU sejak 2021 melalui sejumlah inisiatif. Penyerahan Mobil Instalasi Pengolah Air semakin mengukuhkan komitmen perusahaan dalam meningkatkan kesehatan masyarakat melalui ketersediaan air minum aman, sekaligus upaya penanggulangan bencana.

Chief Executive Officer of Danone Indonesia, Connie Ang, menyatakan Danone Indonesia memiliki komitmen Positive Water Impact hingga 2030. "Dalam komitmen itu kami berupaya mengembalikan lebih banyak air ke alam dan masyarakat daripada yang sudah kami manfaatkan," ujarnya.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement