Kamis 08 Jun 2023 19:34 WIB

Agar Ekonomi Tumbuh, Tapi Lingkungan Tetap Lestari: Ikhtiyar Kabupaten Sigi

Festival lestari kelima di Kabupaten Sigi kenalkan investasi berkelanjutan

Rep: Meiliza Laveda/ Red: Erdy Nasrul
Ilustrasi Kabupaten Sigi berkomitmen menumbuhkan ekonomi dengan tetap menjaga kelestarian lingkungan.
Foto: ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya
Ilustrasi Kabupaten Sigi berkomitmen menumbuhkan ekonomi dengan tetap menjaga kelestarian lingkungan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Festival Lestari gelaran kelima kembali diadakan dengan tuan rumah pada tahun ini adalah Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah. Acara yang diselenggarakan pada 23-25 Juni nanti telah berlangsung sejak tahun 2018 oleh Lingkar Temu Kabupaten Lestari (LTKL) yang merupakan bagian dari Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (APKASI).

Salah satu kegiatan yang dilakukan adalah Investment Forum Cagar Biosfer yang bertujuan mempromosikan dan menampilkan peluang-peluang bisnis lestari yang ramah sosial dan ramah lingkungan. Dengan mengusung tema “Tumbuh Lebih Baik”, diharapkan festival ini dapat menjadi cara untuk mengembalikan perekonomian Kabupaten Sigi. Sebab, tahun 2018 Kabupaten Sigi sempat terkena gempa bumi dan terdampak pandemi Covid-19.

Baca Juga

Bupati Kabupaten Sigi Mohamad Irwan Lapatta mengatakan Festival Lestari menjadi ajang untuk mengeksplorasi hal yang berkaitan dengan ekonomi berbasis alam. Misal, tumbuhan kopi, cokelat, vanili, ubi, bawang goreng, dan produk lainnya dicoba dipamerkan di sana.

“Memang rata-ratanya adlaah produk lokal dan masih produk olahan rumahan dari masyarakat atau korporat kecil. Kami dari Pemda sudah mendukung dengan keadaan dana yang terbatas,” kata Irwan dalam konferensi pers Festival Lestari #5: Tumbuh Lebih Baik di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (8/6/2023).

Irwan berharap lewat festival ini nantinya pelaku usaha dapat bertemu dengan para investor dan menciptakan peluang bisnis. “Pemerintah mencoba mencari ruang pasar. Salah satunya adalah Festival Lestari di Sigi ini sehingga tadinya pelaku usaha yang menerima bantuan kecil dan terbatas bertemu dengan pelaku usaha dari Jakarta atau investor,” ujarnya.

Direktur Perencanaan Sumber Daya Alam Kementerian Investasi Ratih Purbasari Kania mengungkapkan tren investasi yang saat ini dilakukan adalah investasi berkelanjutan. Tentunya, investasi tersebut harus menghasilkan dampak yang baik.

“Saat ini memang kalau melihat festival yang dilakukan sesuai tren investasi ke depan, yaitu berdasarkan environmental, social, and corporate governance (ESG). Jadi yang berkelanjutan di mana investor tidak hanya melirik pada keuntungan tetapi harus memiliki dampak yang baik,” ucap dia.

Kementerian Investasi bekerja sama dengan berbagai pihak meluncurkan Panduan Investasi Lestari. Ini dibuat pada November 2022 seiring dalam pertemuan G20.

“Panduan ini bisa digunakan sebagai pedoman untuk mendorong ke investasi berkelanjutkan terutama untuk pelaku usaha, pemerintah pusat dan daerah. Ini juga dilanjutkan oleh LTKL untuk ke daerah-daerah sebagai sosialisasi bagaimana ini dilakukan di daerah,” kata dia. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement