REPUBLIKA.CO.ID, CIANJUR -- Dalam upaya mengkampanyekan gerakan 'Ekofeminisme', Relawan Srikandi bersama Forum Cianjur Asri mengadakan kegiatan Gerakan Menanam Pohon Sengon di Desa Cimaskara, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.
Koordinator Daerah (Korda) Srikandi Ganjar Jawa Barat Kabupaten Cianjur Maya Sifa Wafa mengaku perhatin dengan kerusakan lingkungan maupun kondisi alam rawan bencana yang kerap terjadi di Cianjur selama ini.
Menurutnya, banyak terjadi praktik kerusakan alam akibat pembangunan kawasan industri secara masif serta kondisi alam Cianjur yang rawan bencana.
"Maraknya pembangunan kawasan industri di Cianjur memberikan resiko pencemaran polusi udara, begitupun daerah Cianjur Selatan yang rawan akan longsor. Maka dari itu, dengan kondisi alam Cianjur yang memprihatinkan tersebut kami mengusahakan untuk ikut andil dalam pemeliharaan lingkungan agar anak cucu kami nanti masih bisa menghirup udara yang sehat," ujar Maya, seperti dilansir pada Senin (5/6/2023).
Lanjut Maya menuturkan pada tahun 1970-an, para ahli ekofeminis menyatakan bahwa segala bentuk kerusakan alam hanya dapat disembuhkan oleh naluri feminin untuk memelihara.
Karena peran sosial tradisional perempuan di saat itu yang dianggap sebagai pengasuh, penyayang, maupun pemelihara sehingga memiliki keterkaitan atau kolerasi yang sangat erat dengan alam secara khusus.
"Gerakan penanaman pohon sengon ini merupakan bukti nyata dari penanaman ideologi feminis oleh Forum Cianjur Asri dan Srikandi Ganjar Jawa Barat untuk menjaga lingkungan agar Cianjur menjadi daerah yang asri dan terhindar dari bencara banjir ataupun longsor," ujar dia.
Maya menjelaskan, kegiatan tersebut dilakukan bertujuan untuk mengajak masyarakat terutama perempuan untuk menumbuhkan naluri feminisme guna menciptakan kelestarian pada lingkungan dan merawan ekosistem yang ada di Cianjur.
"Menyosialisasikan kepada masyarakat agar senantiasa menjaga lingkungan dengan menumbuhkan naluri feminim yang senang merawat alam dan ikut serta dalam menciptakan kelestarian alam dengan menanam pohon sengon," jelas maya.
Srikandi Ganjar merasa bertanggung jawab atas kondisi lingkungan selama ini dan kerap berdiskusi dengan berbagai pihak dalam menyelsaikan persoalan yang terjadi.
"Pastinya ini menjawab persoalan masyarakat terutama perempuan hari ini, karena hampir seluruh peserta hari ini merupakan mahasiwa yang memiliki tanggung jawab atau agent of change sehingga pengetahuan dan gerakannya akan sangat dibutuhkan masyarakat sekitar," ungkapnya.
Ke depan Srikandi Ganjar akan terus melakukan konsolidasi dan kampanye terhadap lingkungan dalam memperkuat kesadaran masyarakat.
"Selanjutnya, kami akan melakuka kegiatan bersih-bersih pantai yang akan dilakukan di Pantai Sereg Kecamatan Sindangbarang," ujarnya.
Maya berharap Ganjar bisa menjawab tantangan dan isu lingkungan dalam kepemimpinannya di masa depan.
Ini bukan pertama kalinya kelompok serupa melakukan kegiatan peduli lingkungan. Sebelumnya, Srikandi Ganjar Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) bersama-sama menanam pandan laut dan menggerakkan aksi bersih-bersih di Pantai Pelangi, Kecamatan Kretek, Kabupaten Bantul, DIY.
"Kami dari kalangan milenial kembali menggelar kegiatan yang bermanfaat bagi lingkungan hidup. Kami dan beberapa pengunjung menanam pandan laut di pantai ini," kata Koordinator Wilayah DIY Herrawati, demikian dilansir dari Antara.