Sebelumnya, Johanes pernah menjual ikan rinuak seharga Rp80 ribu per kilogram sebelum Ramadhan 1444 Hijriah. Sedangkan harga normal hanya Rp15 ribu sampai Rp20 ribu per kilogram. Ikan rinuak yang dijual tersebut merupakan hasil penyimpanan di pendinginan dan sengaja dijual menjelang Idul Fitri.
"Biasanya ikan rinuak saya simpan di pendinginan untuk para perantau, namun pedagang sering ke sini untuk menawar, sehingga dijual," katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan Agam, Rosva Deswira menyebut kondisi air masih tercemar. Pada pertengahan Mei 2023, ikan keramba jaring apung juga mati sekitar 15,2 ton.
"Kondisi air masih tercemar yang mengakibatkan ikan mati dan termasuk ikan rinuak," katanya.