Sabtu 03 Jun 2023 03:05 WIB

Kebudayaan, Softpower Indonesia yang Dapat Dijadikan Kekuatan di Kancah Global

Kebudayaan yang dimiliki Indonesia sangat menarik dan dapat menjadi sumber kekuatan

Rep: Ronggo Astungkoro/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Kampus Universitas Katolik Atmajaya Jakarta. Indonesia dinilai memiliki potensi softpower yang dapat menarik perhatian masyarakat global.
Foto: Atmajaya
Kampus Universitas Katolik Atmajaya Jakarta. Indonesia dinilai memiliki potensi softpower yang dapat menarik perhatian masyarakat global.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indonesia dinilai memiliki potensi softpower yang dapat menarik perhatian masyarakat global. Salah satunya adalah kebudayaan yang Indonesia miliki, yang disebut sangat menarik dan dapat menjadi sumber kekuatan bangsa di kancah global.

“Indonesia harus memperkenalkan diri dengan lebih baik lagi di kancah global. Kebudayaan yang dimiliki Indonesia sangat menarik dan dapat menjadi sumber kekuatan,” ujar Duta Besar Kroasia untuk Indonesia, Nebojša Koharović, dalam diskusi pada Dies Natalis ke-63 Universitas Katolik Atma Jaya di Jakarta, Jumat (2/6/2023).

Koharović pada kesempatan itu memang menyoroti potensi softpower yang dimiliki Indonesia. Menurut dia, sering terjadi salah kaprah tentang Indonesia padahal memiliki potensi yang luar biasa di berbagai sektor. Untuk itu, dia menyampailan, Indonesia harus mempertunjukan softpower yang dimiliki.

"Indonesia harus mempertunjukan softpower yang dimilikinya untuk meraih recognition dari masyarakat global," kata dia.

Diskusi itu merupakan puncak dari rangkaian kegiatan Dies Natalis Unika Atma Jaya ke-63 yang bertujuan untuk menyampaikan sudut pandang pemerintah Indonesia dan negara sahabat. Rektor Unika Atma Jaya, Agustinus Prasetyantoko, menyampaikan, diskusi itu turut merayakan Kepemimpinan Indonesia dalam ASEAN Summit 2023.

"Acara ini juga memberikan perspektif dan sebagai komitmen Unika Atma Jaya dalam mencerdaskan bangsa," jelas Agustinus.

Diskusi itu mengangkat tema “Indonesia's Leaderships in Asean: In view towards the political year of 2024”. Selain Koharović, hadir pula Duta Besar Polandia untuk Indonesia, Beata Stoczyńska, serta Senior Advisor Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia, Foster Gultom.

Duta besar Polandia untuk Indonesia, menyampaikan, Unika Atma Jaya memiliki kedekatan dan hubungan baik. Menurut dia, pendidikan sangat penting bagi masyarakat Indonesia. Karena itu Polandia membuka kesempatan bagi pelajar Indonesia untuk belajar di Polandia.

 

Stoczyńska juga menyoroti kiprah Indonesia selama ini. Pihaknya melihat Indonesia memiliki kepemimpinan kuat di Asia Tenggara. Bagi Polandia, pasar asia masih belum sepenuhnya dijelajahi. \"Aktivitas ekonomi Polandia berkembang hingga kesini dan banyak pelaku usaha mencari pasar baru disini,” kata Stoczyńska.

Senior Advisor Kemenlu, Foster Gultom, menegaskan hubungan Indonesia dengan Polandia dan Kroasia sangat dekat terlepas dari kondisi dunia saat ini. Menurut dia, kerja sama Indonesia dengan Polandia dan Kroasia saat ini berkembang dengan stabil.

"Kita tidak hanya berkolaborasi antar pemerintah, namun terkadang berkolaborasi di sektor lain,” ujar Foster.

Setiap organisasi punya ciri khasnya sendiri, di Asean lebih seperti komunitas, di mana saling menguatkan satu sama lain. Perkembangan ekonomi yang cepat didorong dengan kerja sama dengan negara-negara ASEAN dan juga dengan negara-negara eropa.

“Dalam hal ini Indonesia terus menjalankan prinsip bebas dan aktif untuk selalu independen,” jelas dia.

Unika Atma Jaya dalam rangka peringatan Dies Natalis ke 63 berkomitmen untuk terus dapat memberikan kontribusi untuk kemajuan bangsa Indonesia. Kolaborasi Internasional akan terus dikembangkan dan diperluas di Unika Atma Jaya hingga melahirkan generasi yang mampu bersaing di kancah global.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement