Kamis 01 Jun 2023 13:22 WIB

'Pasir Berbisnis' dan 'Pasir Berbisik' Ini Kata Rocky Gerung

Indonesia telah berkomitmen mematuhi aturan internasional mengenai keamanan lingkunga

Rep: Fergi Nadira / Red: Agus Yulianto
Pengamat politik Rocky Gerung menjawab pertanyaan wartawan.
Foto: Antara/Harry T
Pengamat politik Rocky Gerung menjawab pertanyaan wartawan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Akademisi Rocky Gerung mengomentari pencabutan larangan ekspor pasir laut oleh Presiden RI Joko Widodo (Jokowi). Menurut dia, Presiden Jokowi menjual sumber daya alam yang dimiliki Tanah Air karena tidak punya uang untuk membangun ibu kota Nusantara (IKN).

"Dulu ada film judulnya Pasir Berbisik, itu dapat Piala Citra dapat pujian karena pemainnya bagus Dian Sastro. Nah, sekarang judulnya Pasir Berbisnis," kata Rocky Gerung dalam di saluran Youtube Rocky Gerung Official seperti dikutip Republika.co.id di Jakarta pada Kamis (1/6/2023).

Rocky menyayangkan, langkah Jokowi yang justru menjual pasir ke luar negeri demi keuntungan untuk modal membangun IKN. "Kini judul 'Pasir Berbisnis' aktornya adalah Jokowi, pasti nggak akan dapat piala apa-apa karena ini menjual Tanah Air, membatalkan perjanjian Indonesia untuk peduli pada lingkungan," kata Rocky Gerung.

Dia mengingatkan, Indonesia telah berkomitmen mematuhi aturan internasional mengenai keamanan lingkungan. Oleh sebab itu, konsistensi harus dijaga bukan justru melanggengkan ekspor pasir putih yang sudah dilarang dalam waktu lama demi membangun ibu kota baru.

"Sekarang malah untuk jualan Tanah Air. IKN tidak beres-beres, udah ajukan investor segala macemnya akhirnya dijual juga pasir," kata dia.

Rocky menilai menjual pasir sama saja seperti menjual kedaulatan. Dia pun mengkhawatirkan akan hilangnya Batam yang dekat Singapura.

"Pasir itu bagian dari hak laut untuk tetap berpasir. Sekarang pasirnya dijadikan modal untuk pengekspor Singapura misalnya yang menjadikan harapan untuk investasi IKN," katanya.

Dia juga menyinggung Menteri Keuangan Sri Mulyani yang sempat mendapatkan penghargaan lingkungan. Namun, dia menyetujui ekspor pasir laut.

"Nah, sekarang siapa yang bertanggung jawab? Ada masyarakat sipil dan wali yang akan berbicara. Tetapi, intinya adalah kepanikan Jokowi karena tidak punya uang. Dan hal itu dimanfaatkan oleh broker-broker," ujarnya.

 

 

 

sumber:

https://youtu.be/B6sFMJ78QG8

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement