REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Generasi Emas Indonesia (GESID) menyelenggarakan sebuah Talkshow dengan tema; "menjadikan desa sebagai basis pembangunan nasional demi terwujudnya pemerataan pembangunan yang berkeadilan".
Acara talkshow yang diawali dengan pelantikan Badan Pengurus Nasional Generasi Emas Indonesia (BPN-GESID), dihadiri oleh Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Rokhim Dahuri, Dirjen Bina Rektor Universitas Siber Indonesia (University Cyber) Gunawan Witjaksono dan Staf khusus presiden Billy Mambrasar bidang inovasi, pendidikan dan daerah terluar berlangsung di Gedung Nusantara V DPR-MPR RI, Jakarta, Rabu (31/5/2023).
Dalam paparannya, Rokhmin Dahuri mengatakan, Indonesia memiliki potensi yang sangat besar, tapi sayangnya potensi itu belum terkelola secara baik, karena banyak sekali kompleksitas persoalan yang belum bisa diurai sehingga upaya untuk mendorong pembangunan di semua level itu belum berjalan maksimal.
"Desa kita itu kaya hampir di semua sektor, tapi sayangnya belum didukung oleh sebuah kebijakan yang mumpuni. Contoh yang paling kongkrit misalnya, soal impor, padahal negara ini punya hanyak sekali stok sumberdaya alam di hampir semua sektor yang tidak perlu lagi adanya impor secara berlebihan," ungkap Rokhim Dahuri menegaskan.
Sementara itu, staf khusus presiden Billy Mambrasar menjelaskan, membangun desa itu perlu ada kerjasama dan kolaborasi yang lebih luas agar akselarasi pembangunan bisa secepatnya terwujud.
"Untuk menjawab beberapa tantangan diatas, kami dari Kitong Bisa Foundation (KBF) mendorong kerjasama dengan teman-teman GESID agar apa yang menjadi keinginan kita bersama bisa terealisasi," ujar Billy.
Selain itu, lanjut Billy, saat ini KBF dan GESID sedang menindaklanjuti kerjasama dengan menghadirkan aplikasi yang bernama aplikasi pendamping desa yang akan segera di launching dalam waktu dekat. Diharapkan, aplikasi ini diharapkan akan lebih memudahkan akses bagi masyarakat di pedesaan.
Gunawan Witjaksono dalam penjelasannya juga menyebut, kedepan, perlu adanya kesempatan kepada anak-anak muda agar mereka bisa berkarya untuk kemajuan bangsa dan negara.
"Saya ingin mengatakan begini, semua kisah sukses dimana pun berada, negara-negara maju sekalipun di dunia ini, bukan karena dari sistem, teknologi atau sumberdaya alamnya, tapi karena sumberdaya manusianya. Jadi fokus GESID untuk melakukan penguatan terhadap kapasitas pemuda sudah sangat tepat," demikian kata Gunawan Witjaksono, Rektor Universitas Siber Indonesia saat memberikan paparannya di hadapan para peserta.