Selasa 30 May 2023 07:25 WIB

PDIP Ajak Golkar, PAN, PKB Kerja Sama Politik Pemilu 2024

PDIP tak menyebut nama Gerindra dan PSI dalam radar yang ingin diajak kerja sama.

Rep: Febryan A/ Red: Agus raharjo
Sekretaris Jenderal DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Arwani Thomafi (tengah) saat menyambut kedatangan Sekjen Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto (kedua kanan) dan sejumlah pengurus PDIP lainnya di Kantor DPP PPP, Jakarta, Senin (29/5/2023). Dalam pertemuan tersebut PDIP dan PPP membahas terkait kerangka tim pemenangan bakal calon presiden Ganjar Pranowo serta membahas kordinasi dan konsolidasi relawan pemenangan Ganjar.
Foto: Republika/Thoudy Badai
Sekretaris Jenderal DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Arwani Thomafi (tengah) saat menyambut kedatangan Sekjen Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto (kedua kanan) dan sejumlah pengurus PDIP lainnya di Kantor DPP PPP, Jakarta, Senin (29/5/2023). Dalam pertemuan tersebut PDIP dan PPP membahas terkait kerangka tim pemenangan bakal calon presiden Ganjar Pranowo serta membahas kordinasi dan konsolidasi relawan pemenangan Ganjar.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto, mengatakan partainya akan mengajak sejumlah partai untuk bekerja sama di Pemilu 2024. Beberapa partai yang masuk radar PDIP, antara lain, Partai Golkar, PAN, PKB, dan Perindo.

“Golkar, PAN, PKB, ini juga menjadi skala prioritas untuk diajak kerja sama, termasuk di dalamnya ada Perindo,” kata Hasto kepada wartawan di Kantor DPP PDIP, Jakarta Pusat, Senin (29/5/2023).

Baca Juga

PDIP sejauh ini telah menjalin kerja sama politik dengan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan Hanura. Kedua partai tersebut sudah mendeklarasikan dukungan terhadap Ganjar Pranowo sebagai calon presiden.

Hasto mengatakan, selain aktif berkomunikasi dengan PPP dan Hanura, pimpinan PDIP juga akan berkomunikasi dengan partai politik lainnya yang tergabung dalam koalisi Pemerintahan Presiden Jokowi, untuk diajak bekerja sama. Meski begitu, Hasto tak menyebut Partai Gerindra dan PSI meski kedua partai itu juga barisan pendukung Presiden Jokowi.

Khusus terkait rencana kerja sama dengan Perindo, Hasto menyebut pertemuan Ganjar dengan Ketua Unum Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo beberapa waktu lalu sebagai langkah positif. "Pertemuan itu bagian dari merangkai kerja sama besar untuk kemenangan Pak Ganjar Pranowo,” ujarnya.

Terkait mengapa Partai Gerindra tidak diajak, Hasto tidak secara eksplisit memberikan jawaban. Dia hanya mengomentari soal wacana menjadikan Ganjar sebagai cawapres mendampingi capres Gerindra, Prabowo Subianto.

Hasto menegaskan, PDIP, PPP, dan Hanura sudah menyatakan bahwa Ganjar merupakan capres. Sikap PDIP tidak akan berubah, apalagi partai berlambang banteng mocong putih itu mengeklaim, berdasarkan hasil survei menunjukkan elektabilitas Ganjar 'meroket' usai diumumkan sebagai capres.

Ihwal PSI, sejumlah elite PDIP diketahui sudah sejak tahun lalu menunjukkan resistensi untuk bekerja sama dengan partai pimpinan eks vokalis Nidji, Giring Ganesha itu. Hasto bahkan menuding PSI hanya ingin memperebutkan efek ekor jas ketika mendeklarasikan dukungan terhadap Ganjar.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement