Semua anggota Polri, lanjut Sandi, harus memiliki pola pikir yang sama untuk mengemban fungsi humas. Dengan demikian, semua akan peduli terhadap keamanan dan ketertiban di dunia maya dengan mengangkat sisi baik polisi.
"Ada keluarganya yang bermasalah, langsung semua polisi keangkat. Bahkan, anaknya masalah, orang tua jadi pesakitan, dicari, jejak digital ada, keangkat semua," tutur Sandi.
"Jadi, kalau semua mengemban fungsi humas, bukan tutupin berita buruknya, tapi masih ada berita baik tentang kepolisian yang tidak boleh tertutup," kata Sandi.
Untuk itu, Sandi meminta kepada seluruh personel Polri untuk menyampaikan ke teman dan keluarganya agar mencintai Polri, bukan hanya di dunia nyata, namun juga di dunia maya. Sandi menyebut, pemantauan isu-isu menonjol yang berpotensi menimbulkan gangguan kamtibmas, terlebih di tahun politik, harus terus dilakukan. Sebab, berbagai ancaman di dunia maya telah menjadi salah satu isu kerawanan Pemilu 2024.
"Banjiri media dengan konten positif yang bersifat colling system dan mampu mencegah polarisasi masyarakat," ujar Sandi.