Selasa 23 May 2023 18:59 WIB

Budi Gunawan Disebut Punya Modal Jadi Cawapres Dampingi Ganjar Pranowo

Budi Gunawan bersaing dengan Erick Thohir dan Sandiaga Uno sebagai cawapres potensial

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Karta Raharja Ucu
Sosok Budi Gunawan (BG) mulai dipertimbangkan sebagai salah satu cawapres Ganjar Pranowo pada Pilpres 2024.
Foto: Republika TV/Muhamad Rifani Wibisono
Sosok Budi Gunawan (BG) mulai dipertimbangkan sebagai salah satu cawapres Ganjar Pranowo pada Pilpres 2024.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sosok Budi Gunawan (BG) mulai dipertimbangkan sebagai salah satu cawapres Ganjar Pranowo pada Pilpres 2024. BG bersaing dengan nama-nama populer lain seperti Erick Thohir, Sandiaga Uno atau Ridwan Kamil yang disebut potensial menjadi cawapres.

Pengamat politik, Yusak Farchan mengatakan, Budi Gunawan sebenarnya bukan sosok yang baru, baik di birokrasi dan pemerintahan. BG merupakan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) dan Ketum PB E-Sports Indonesia.

Yusak merasa sebagai Kepala BIN Budi Gunawan tentu memahami dengan baik berbagai potensi ancaman terhadap keamanan nasional. BG, kata Yusak, turut memainkan peran penting dalam menjaga integrasi nasional.

"Jadi, modal dasar Budi Gunawan sebagai cawapres sebenarnya sudah ada," kata Yusak kepada Republika, Selasa (23/5).

Namun, ia mengingatkan, pekerjaan rumah besar Budi Gunawan yang perlu digenjot modal elektabilitas sebagai cawapres. Sebab, elektabilitas BG sebagai cawapres potensial selama ini belum tertangkap radar survei.

Dekan FISIP Universitas Sutomo ini melihat, nama Budi Gunawan sebagai kandidat cawapres Ganjar masih jauh di bawah nama populer yang banyak disebut survei. Seperti Erick Thohir, Sandiaga Uno dan Ridwan Kamil.

Meski begitu, ia menekankan, dengan elektabilitas tiga capres Ganjar, Prabowo dan Anies masih sangat kompetitif. Karenanya, Yusak melihat, variabel cawapres turut menjadi salah satu penentu kewenangan.

Maka itu, peneliti dari Citra Institute ini menambahkan, Budi Gunawan memang harus mampu menaikkan elektabilitasnya jika serius jadi cawapres. Sehingga, bisa dilirik sebagai satu pilihan pendamping capres di 2024.

"Saya kira semua poros koalisi akan mempertimbangkan dan tidak mengabaikan variabel elektabilitas cawapres," ujar Yusak.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement