Sabtu 06 May 2023 19:04 WIB

Perkuat Kerjasama ASEAN, Kemenko PMK Ungkap Rangkaian ASCC 2023

Menteri yang hadir dari Filipina, Malaysia, Singapura, Laos dan Sekjen ASEAN

kepala Biro Perencanaan dan Kerjasama KemenkoPMK, Iwan Eka Setiawan kepada wartawan di kawasan Nusa Dua pada Sabtu (6/5/2023). Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) siap menyelenggarakan rangkaian kegiatan ASEAN Socio-Cultural Community (ASCC) ke-34 di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Provinsi Bali pada 7-8 Mei 2022. ASCC ditujukan untuk memperkuat kerjasama negara ASEAN lewat pendekatan sosial budaya.
Foto: Rizky Suryarandika
kepala Biro Perencanaan dan Kerjasama KemenkoPMK, Iwan Eka Setiawan kepada wartawan di kawasan Nusa Dua pada Sabtu (6/5/2023). Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) siap menyelenggarakan rangkaian kegiatan ASEAN Socio-Cultural Community (ASCC) ke-34 di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Provinsi Bali pada 7-8 Mei 2022. ASCC ditujukan untuk memperkuat kerjasama negara ASEAN lewat pendekatan sosial budaya.

REPUBLIKA.CO.ID, BADUNG -- Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) siap menyelenggarakan rangkaian kegiatan ASEAN Socio-Cultural Community (ASCC) ke-34 di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Provinsi Bali pada 7-8 Mei 2022. ASCC ditujukan untuk memperkuat kerjasama negara ASEAN lewat pendekatan sosial budaya. 

Para delegasi negara ASEAN dijadwalkan mulai datang pada Sabtu (6/5/2023) malam. Pejabat setingkat Menteri yang hadir ialah dari Filipina, Malaysia, Singapura, Laos, Sekjen ASEAN. Adapun negara ASEAN lainnya mengirim delegasi dengan level di bawah Menteri. Sedangkan Timor Leste dikabarkan akan mengirim pejabat setingkat Wakil Menteri. 

"Pak Menko PMK (Muhadjir Effendy) nanti menjamu delegasi dalam gala dinner. Nanti ada penyambutan juga di bandara," kata kepala Biro Perencanaan dan Kerjasama KemenkoPMK, Iwan Eka Setiawan kepada wartawan di kawasan Nusa Dua pada Sabtu (6/5/2023). 

Selanjutnya pada 7 Mei 2023, ASCC akan membahas isu kemiskinan dalam ASCC Knowledge Forum on Poverty Action. Dalam kesempatan itu, Menko PMK Muhadjir Effendy akan memberi arahan dalam penanganan kemiskinan bagi masyarakat ASEAN. 

"Delegasi ASEAN yang akan menyampaikan praktek baik yang ada," ujar Iwan. 

Kemudian, ASCC tiba di acara puncak pada 8 Mei 2023 dengan Sidang 29th ASCC 

Council Meeting. Para delegasi akan membahas isu utama yang berujung pada kesepakatan bersama.

"Nanti kesepakatan di tingkat menteri ini lalu dibawa ke (KTT ASEAN) Summit di Labuan Bajo agar disepakati. Saya optimis pertemuan ini yang diketuai Indonesia akan berhasil," ucap Staf Khusus Menko PMK Bidang Kerja Sama Internasional, Joko Kusnanto Anggoro. 

Sebagai penghujung, Menko PMK Muhadjir Effendy dijadwalkan menemani para delegasi melakukan kunjungan ke Garuda Wisnu Kencana (GWK) Cultural Park. Cultural visit itu merupakan agenda rutin informal tiap penyelenggaraan ASCC. Selain menjadi ajang foto bersama, kunjungan ke GWK akan diwarnai tradisi gebogan atau penyusunan rangkaian buah, jajanan dan bunga yang dilakukan para delegasi.

"Ini kegiatan atraktif jadi kegiatan bersama yang maknanya kerjasama antar negara ASEAN. Ini bagian dari teamwork ASEAN. Setelahnya pulang sambil lewati tempat-tempat eksotis, mereka bisa foto foto," ucap Iwan. 

Diketahui, isu yang diangkat dalam ASCC mencakup empat dokumen di bidang kesehatan, ketenagakerjaan, dan pembangunan perdesaan. Keempat dokumen tersebut adalah ASEAN Leaders Declaration on One Health Initiative, ASEAN Declaration on the Protection of Migrant Workers and Family Members in Crisis Situations, ASEAN Declaration on the Placement and Protection of Migrant Fishers, dan ASEAN Leaders' Statement on the Establishment of the ASEAN Village Network.

Dokumen-dokumen ini ditujukan demi memperkuat arsitektur kesehatan di kawasan melalui pengarusutamaan pendekatan One-Health, meningkatkan perlindungan hak-hak pekerja migran dalam situasi krisis dan pekerja migran yang bekerja di sektor perikanan.

Selain itu mendorong percepatan pembangunan perdesaan melalui pembentukan jejaring desa untuk saling berbagi pengetahuan dan peluang kerja sama di ASEAN.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement