REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Menteri Keuangan (Menkeu RI), Sri Mulyani mengatakan bahwa Australia memberikan dukungan penuh kepada Indonesia atas keketuaan bangsa ini pada penyelenggaraan KTT ASEAN Summit 2023 di Labuan Bajo.
Dukungan tersebut diungkapkan oleh Menteri Keuangan Australia, Jim Chalmers kepada Sri Mulyani. Bukan hanya mendukung, namun Jim berharap agar ada integrasi mengenai agenda yang terdapat dalam gelaran G20 sebelumnya dan juga bagimana gelaran KTT ASEAN 2023 ke depan.
Ketika terjadi integrasi yang baik antara kedua forum tersebut, maka dirinya meyakini bahwa akan mampu membantu tercapainya tujuan dengan lebih optimal.
"Australia berpendapat perlu dilakukan integrasi antara agenda G20 dan agenda ASEAN untuk memastikan tercapainya tujuan (deliverables) di kedua forum," tulis Sri Mulyani di Jakarta pada Sabtu (6/5/2023).
Dukungan atas keketuaan RI dalam perhelatan KTT ASEAN juga datang dari dalam negeri, yakni dari mantan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora RI), Zainudi Amali.
"Prinsipnya, kami mendukung apa yang disampaikan oleh Ibu Menlu dan arahan dari Pak Menko PMK, untuk Indonesia menjadi ketua ASEAN pada tahun 2023," katanya.
Senada, Kepala Biro Kerja Sama Daerah Provinsi DKI Jakarta, Marulina Dewi mengaku bahwa pihaknya memiliki komitmen untuk mendukung penuh dan mengupayakan kesuksesan penyelenggaraan ASEAN Summit 2023.
Dukungan tersebut juga menurutnya mampu memberikan masyarakat untuk lebih mengetahui terkait event internasional yang dipimpin oleh RI itu.
"Ini sekaligus memberikan public awareness kepada masyarakat terkait Keketuaan ASEAN 2023," ujarnya.
Tidak bisa dipungkiri bahwa dengan keketuaan Indonesia pada KTT ASEAN kali ini akan mampu menjadi panggung bahwa RI mampu memimpin negara kawasan dan berkontribusi nyata serta memberikan solusi untuk tantangan global.
Presiden Jokowi menyampaikan bahwa keketuaan RI pada KTT ASEAN kali ini memang tidak mudah karena banyak situasi dan tantangan global yang harus diatasi.
“Indonesia menjadi Ketua ASEAN di tengah-tengah situasi global yang sangat tidak mudah. Krisis ekonomi, krisis energi, krisis pangan, perang, semuanya sedang terjadi,” ujarnya.
Lebih lanjut, Presiden menyampaikan bahwa peranan ASEAN bukan hanya berkontribusi untuk perdamaian saja, melainkan juga menjaga stabilitas di Indo Pasifik, serta menjaga pertumbuhan ekonomi.
“ASEAN akan terus berkontribusi bagi perdamaian dan stabilitas di Indo Pasifik. Bahwa ASEAN akan terus dapat menjaga pertumbuhan ekonomi dan sesuai tema kita ASEAN Matters: Epicentrum of Growth,” kata Presiden Jokowi.