Jumat 05 May 2023 20:21 WIB

Pemprov Lampung Bak Kena Prank, Jokowi Pilih Rute Jalan yang Masih Rusak Berat

Jokowi bahkan berganti jenis mobil dari sedan ke jip akibat kondisi jalan yang rusak.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Andri Saubani
Dalam kunjungan kerjanya ke Lampung pada Jumat (5/5/2023), Presiden Joko Widodo berganti mobil menjadi jenis jip saat sedang meninjau ruas jalan Seputih Raman-Seputih Banyak-Simpang Randu.
Foto:

REPUBLIKA.CO.ID, oleh Dessy Suciati Saputri, Mursalin Yasland, Antara

Dalam kunjungannya ke Provinsi Lampung pada Jumat (5/5/2023), Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak mau menggunakan jalur kunjungan yang sudah disiapkan oleh pemda setempat. Menurut Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin, Jokowi enggan melewati jalur tersebut karena kondisinya sudah diperbaiki oleh Pemprov Lampung beberapa hari sebelum jadwal kunjungan Presiden.

Baca Juga

Menurut Bey, jalur yang sudah disiapkan oleh Pemprov Lampung tersebut sudah diperbaiki namun tidak bersifat permanen.

"Presiden tidak mau menggunakan jalur yang sudah dijadwalkan. Sebab itu kondisinya sudah lebih baik. Bukan baik sepenuhnya diperbaiki, tetapi ada perbaikan sedikit yang tidak permanen," ujar Bey.

Bey mengatakan, Jokowi ingin melewati jalur jalan yang memang kondisinya belum diperbaiki. Sehingga, jalur yang dilewati Jokowi dalam kunjungannya ini berbeda dari yang sudah dijadwalkan sebelumnya.

"Presiden mau menggunakan jalur jalan yang memang kondisinya belum diperbaiki. Jadi jalur yang berbeda dari yang dijadwalkan semula," kata dia.

Menurut dia, Presiden berharap bisa merasakan kondisi yang dikeluhkan masyarakat selama melewati jalan rusak di Lampung. "Harapannya supaya bisa merasakan seperti apa kondisinya melewati jalan rusak di Lampung. Sebab masyarakat kan jenis kendaraannya beda-beda ya.. mobil, motor, angkot dan lain-lain. Supaya bisa merasakan bagaimana yang masyarakat keluhkan," jelas Bey.

Bey mengatakan, saat melewati jalan bergelombang di Lampung, Presiden menggunakan mobil sedan Mercy. Mobil yang ditumpangi Jokowi pun disebutnya sempat mengalami masalah yakni indikator mobil yang menyala.

"Saat melewati jalan bergelombang pada Jumat pagi itu, Presiden pakai mercy. Lalu sampai ada indikator yang menyala pada mobilnya," ujarnya.

Karena itu, Paspampres menyarankan agar Presiden berganti mobil untuk menghindari adanya risiko yang lebih parah.

"Sehingga kata Paspampres sebaiknya tak usah ambil risiko. Sehingga barusan banget Presiden ganti mobil sejenis Jeep," ujar Bey.

Saat melakukan peninjauan jalan, Jokowi pun sempat menyampaikan kesannya melewati jalan rusak di Lampung. Kepada wartawan setempat, Jokowi berkelakar sambil tersenyum mengatakan jalan yang dilaluinya mulus dan enak.

"Jalannya mulus ...enak," kata Jokowi.

Saat ditanya apakah juga merasakan guncangan perut saat melewati jalan yang rusak parah, Jokowi mengatakan justru tertidur di dalam mobil karena jalan yang dilaluinya mulus. Karena itu, ia mengaku lebih memilih untuk menikmati perjalanannya.

"Dinikmati. (Guncangan) Sampai pak Zul (Zulkifli Hasan) tadi tidur saya juga tidur. Ya karena mulus, sampai di mobil tidur dong," kata Jokowi sambil tersenyum.

 

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Republika Online (@republikaonline)

 

 

Jokowi mengatakan, pemerintah pusat akan mengucurkan anggaran sekitar Rp 800 miliar khusus untuk perbaikan jalan rusak di Provinsi Lampung. Menurut Jokowi, akan terdapat 15 ruas jalan yang akan diperbaiki oleh pempus.

"Tahun ini pemerintah pusat khusus untuk Lampung akan mengucurkan anggaran kurang lebih Rp 800 miliar untuk 15 ruas jalan termasuk ini," kata Jokowi seusai meninjau kondisi jalan-jalan yang rusak di Lampung.

Proses perbaikan jalan rusak ini akan dimulai pada Juni. Pemerintah sebelumnya akan melakukan lelang pengerjaan proyek perbaikan jalan terlebih dahulu. Jokowi pun mengaku telah menginstruksikan Gubernur Lampung untuk melakukan lelang.

"Akan dimulai pembangunannya, perbaikannya akan dimulai bulan Juni karena harus lelang dulu. Saya lihat tadi, saya sudah perintahkan pak Gubernur untuk lelang," kata Jokowi.

Jokowi menegaskan, perbaikan jalan rusak bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah pusat. Namun juga menjadi tanggung jawab pemerintah provinsi dan juga kota dan kabupaten. Karena itu ia meminta agar tidak semua perbaikan jalan dilakukan oleh pemerintah pusat.

"Masyarakat harus tahu ada tanggung jawab jalan nasional itu di pemerintah pusat, jalan provinsi itu ada di gubernur, jalan kabupaten itu di bupati dan wali kota," jelasnya.

Namun karena kondisi jalan rusak di Lampung ini sudah dibiarkan selama bertahun-tahun, maka Jokowi memutuskan bahwa pemerintah pusat akan mengambil alih perbaikan jalan.

"Tapi ini karena memang sudah lama, ya akan diambil alih oleh pemerintah pusat," kata Jokowi yang disambut sorak sorai dan tepuk tangan masyarakat sekitar.

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyebutkan bahwa jalan yang dilintasi Presiden Jokowi dalam kunjungan kerjanya, tepatnya di Jalan Terusan Ryacudu, Kota Baru, Jati Agung, Lampung Selatan, termasuk rusak berat. Staf Ahli Menteri PUPR Bidang Teknologi, Industri, dan Lingkungan Endra S. Atmawidjaja, Jumat, memerinci jalan provinsi di Lampung yang membentang sepanjang 1.693 km berada dalam kondisi 77 persen mantap, sedangkan 23 persennya dalam kondisi rusak, ringan, sedang dan berat.

Jalan Terusan Ryacudu atau akses Institut Teknologi Sumatera (Itera) itu termasuk dalam 23 persen jalan provinsi yang kondisinya rusak berat.

"Yang tadi kita lalui itu jalan provinsi, termasuk yang 23 persen, yang rusak berat. Ya itu. Jadi Itera tadi ya, nama ruasnya Simpang Korpri ke Purwotani atau akses Itera," kata Endra, seusai mendampingi iring-iringan mobil Presiden Jokowi melintasi jalan di Lampung.

Endra memaparkan jalan nasional di Provinsi Lampung dengan panjang 1.298 kilometer dalam kondisi mantap ada 95 persen, sedangkan sisanya rusak ringan, sedang, hingga berat. Sementara itu, jalan kabupaten/kota yang panjangnya 17.700 km dalam kondisi 50 persen mantap, sedangkan sisanya dalam kondisi rusak, ringan, sedang hingga berat.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement