REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON — Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan siap membasmi kelompok Hamas. Hal itu akan dilakukan jika Hamas tidak menghormati dan melaksanakan gencatan senjata yang sudah disepakatinya dengan Israel.
Trump mengungkapkan, dalam negosiasi sebelum kesepakatan gencatan senjata Gaza tercapai, Hamas menyampaikan padanya bahwa mereka akan bersikap baik. "Jika tidak, kami akan pergi dan membasmi mereka, jika perlu. Mereka akan dibasmi, dan mereka tahu itu," ujar Trump kepada awak media di Gedung Putih saat menerima kunjungan Perdana Menteri Australia Anthony Albanese, Senin (20/10/2025), dikutip laman Al Arabiya.
Komentar Trump muncul setelah Israel diketahui melakukan serangkaian pelanggaran gencatan senjata. Menurut Kantor Media Pemerintah Gaza, sejak gencatan senjata berlaku pada 10 Oktober 2025, serangan lanjutan Israel ke Gaza menyebabkan setidaknya 97 warga terbunuh.
Saat berbicara di Gedung Putih, Trump juga sempat menyampaikan bahwa dia bisa saja mempersilakan pasukan Israel kembali memasuki Gaza seperti sebelum diberlakukannya gencatan senjata. Pernyataannya tersebut berkaitan dengan komitmen AS untuk tidak terlibat konfrontasi terbuka dengan Hamas.
Menurut Trump, puluhan negara telah bersedia mengirimkan pasukan perdamaian ke Gaza. "Selain itu, Israel akan masuk dalam dua menit, jika saya meminta mereka masuk," kata Trump.
"Tapi saat ini, kami belum mengatakan itu. Kami akan memberinya (Hamas) sedikit kesempatan, dan semoga kekerasannya akan sedikit berkurang. Tapi saat ini, Anda tahu, mereka orang-orang yang kejam," tambah Trump.
Trump meyakini bahwa saat ini Hamas jauh lebih lemah. Menurutnya, hal itu karena Iran tidak mungkin turun tangan membantu Hamas setelah AS dan Israel melancarkan serangan ke negara tersebut awal tahun ini.