Selasa 21 Oct 2025 12:27 WIB

Trump Beri Ancaman Tegas: Bisa 'Basmi' Hamas bila Gencatan Senjata Dilanggar

Janji Trump dan laporan korban di Gaza jadi perhatian internasional.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Friska Yolandha
Warga menyambut tahanan Palestina yang dibebaskan oleh Israel saat tiba di Khan Younis, Jalur Gaza, Senin (13/10/2025). Israel membebaskan 1.966 warga Palestina yang menjadi tahanan. Warga Palestina dibebaskan dari penjara-penjara Israel sebagai bagian dari kesepakatan gencatan senjata dengan kelompok perlawanan Hamas. Sebaliknya Hamas juga membebaskan tahanan Israel.
Foto: AP Photo/Jehad Alshrafi
Warga menyambut tahanan Palestina yang dibebaskan oleh Israel saat tiba di Khan Younis, Jalur Gaza, Senin (13/10/2025). Israel membebaskan 1.966 warga Palestina yang menjadi tahanan. Warga Palestina dibebaskan dari penjara-penjara Israel sebagai bagian dari kesepakatan gencatan senjata dengan kelompok perlawanan Hamas. Sebaliknya Hamas juga membebaskan tahanan Israel.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON — Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan siap membasmi kelompok Hamas. Hal itu akan dilakukan jika Hamas tidak menghormati dan melaksanakan gencatan senjata yang sudah disepakatinya dengan Israel.

Trump mengungkapkan, dalam negosiasi sebelum kesepakatan gencatan senjata Gaza tercapai, Hamas menyampaikan padanya bahwa mereka akan bersikap baik. "Jika tidak, kami akan pergi dan membasmi mereka, jika perlu. Mereka akan dibasmi, dan mereka tahu itu," ujar Trump kepada awak media di Gedung Putih saat menerima kunjungan Perdana Menteri Australia Anthony Albanese, Senin (20/10/2025), dikutip laman Al Arabiya.

Baca Juga

Komentar Trump muncul setelah Israel diketahui melakukan serangkaian pelanggaran gencatan senjata. Menurut Kantor Media Pemerintah Gaza, sejak gencatan senjata berlaku pada 10 Oktober 2025, serangan lanjutan Israel ke Gaza menyebabkan setidaknya 97 warga terbunuh.

Saat berbicara di Gedung Putih, Trump juga sempat menyampaikan bahwa dia bisa saja mempersilakan pasukan Israel kembali memasuki Gaza seperti sebelum diberlakukannya gencatan senjata. Pernyataannya tersebut berkaitan dengan komitmen AS untuk tidak terlibat konfrontasi terbuka dengan Hamas.

Menurut Trump, puluhan negara telah bersedia mengirimkan pasukan perdamaian ke Gaza. "Selain itu, Israel akan masuk dalam dua menit, jika saya meminta mereka masuk," kata Trump.

"Tapi saat ini, kami belum mengatakan itu. Kami akan memberinya (Hamas) sedikit kesempatan, dan semoga kekerasannya akan sedikit berkurang. Tapi saat ini, Anda tahu, mereka orang-orang yang kejam," tambah Trump.

Trump meyakini bahwa saat ini Hamas jauh lebih lemah. Menurutnya, hal itu karena Iran tidak mungkin turun tangan membantu Hamas setelah AS dan Israel melancarkan serangan ke negara tersebut awal tahun ini.

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement