REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penjabat (Pj) Gubernur DKI, Heru Budi Hartono mengatakan, para guru harus memantau perkembangan siswa. Hal itu bertujuan agar para siswa bisa mengikuti pelajaran yang diajarkan sesuai kemampuannya.
"Guru tidak bisa digantikan dengan siapa pun, bahkan oleh robot sekalipun. Karena pertemuan tatap muka, tatap mata itu sangat penting. Dengan itu kita bisa melihat anak didik kita, apakah dia sehat, apakah kemampuannya sama," kata Heru saat sambutan di Konferensi Kerja Provinsi (Konkerprov) ke III Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) DKI Jakarta Masa Bakti XXII Tahun 2023 di Balai Kota DKI, Jakarta Pusat, Jumat (5/5/2023).
Heru menerangkan, para guru harus meningkatkan kapasitasnya agar bisa menjawab pertanyaan para siswa. Dengan mengajar lebih kreatif, sambung dia, para siswa tidak akan mudah bosan dengan pelajaran.
"Misalnya, guru belum menyiapkan sesuatu ngambil bahan dari, muridnya bertanya, pertanyaan tentang materi itu, guru gak bisa jawab, akhirnya mengambil dari Youtube lain untuk menjawab ini," ujar Heru.
Dia mengaku, akan berkeliling sekolah mulai Senin (8/5/2023). Nantinya, Heru akan melihat proses belajar mengajar para siswa dan murid. "Untuk itu saya akan keliling sekolah-sekolah mulai Senin. Anak sekolah bawa ponsel pas di sekolah itu yang perlu diwaspadai. Jangan sampai dia melihat hal yang tidak ada kaitannya dengan pembelajaran," kata Heru.
Dia juga ingin para guru memastikan implementasi Kartu Jakarta Pintar (KJP) oleh para siswa agar tepat sasaran. Heru meminta para guru untuk menyediakan sesi khusus untuk mengobrol langsung dan terbuka dengan anak didiknya setiap hari.
"Simpel saja saya minta, kita kan ada KJP, pastikan itu sampai kepada mereka. Bagaimana caranya, (luangkan) lima menit bagi setiap guru di setiap kelas setiap hari panggil anak murid, minta mereka cerita apa saja," kata Heru.