Kamis 04 May 2023 14:39 WIB

Gerindra Dukung Manuver Muhaimin Kunjungi Golkar dan Demokrat

Kunjungan Muhaimin telah dikomunikasikan dengan Gerindra.

Rep: Nawir Arsyad Akbar/ Red: Teguh Firmansyah
Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), dan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Muhaimin Iskandar, melaksanakan konferensi pers usai pertemuan di Puri Cikeas, Kabupaten Bogor, Rabu (3/5/2023).
Foto: Republika/Shabrina Zakaria
Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), dan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Muhaimin Iskandar, melaksanakan konferensi pers usai pertemuan di Puri Cikeas, Kabupaten Bogor, Rabu (3/5/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Jenderal Partai Gerindra, Ahmad Muzani mendukung kunjungan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Abdul Muhaimin Iskandar ke Partai Golkar dan Partai Demokrat. Kunjungan tersebut, jelasnya, sudah dikomunikasikan dengan Partai Gerindra.

Silaturahim yang dilakukan PKB juga diyakininya bukan sebagai langkah meninggalkan Partai Gerindra. Justru sebaliknya, komunikasi tersebut bertujuan untuk menguatkan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR).

Baca Juga

"Ini bukan langkah meninggalkan Gerindra, ini upaya yang kita sudah bicarakan sebelumnya, ini cara yang baik memperkuat basis dukungan," ujar Muzani di depan kediaman mantan Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta M Taufik, Jakarta, Kamis (4/5/2023).

KKIR, jelasnya, tak menutup pintu komunikasi dengan partai politik lain. Apalagi jika tujuan komunikasi tersebut adalah untuk memperkuat koalisi dalam menghadapi pemilihan presiden (Pilpres) 2024.

"Kami support atas langkah dari PKB, dalam hal ini Pak Muhaimin, dan upaya melakukan penjajakan terhadap beberapa partai yang dimungkinkan bergabung dalam koalisi besar," ujar Muzani.

"Sebuah langkah yang baik dan menjadi cara kita memperkuat basis kepercayaan rakyat kepada calon presiden kami," kata Wakil Ketua MPR itu melanjutkan.

Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto menggelar pertemuan dengan Muhaimin pada Rabu (3/5). Usai pertemuan tersebut, keduanya bersepakat membentuk tim pemenangan untuk pemilihan presiden (Pilpres) 2024, meskipun keduanya tak berkoalisi.

Partai Golkar menunjuk Nusron Wahid sebagai perwakilan di tim pemenangan. Sedangkan PKB menunjuk Faisol Riza yang merupakan Ketua DPP di partai berwarna dominan hijau itu.

"Golkar dan PKB membangun kesepakatan pemenangan pilpres bersama dulu, ini kesepakatan pemenangan pilpres dalam waktu dekat ini bisa besok atau lusa. Kami bersama Pak Faisol Riza tadi sudah sepakat akan segera rapat menyusun format kerja sama pemenangan pilpresnya," ujar Nusron di Kompleks Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, Rabu (3/5).

Partai Golkar sendiri saat ini merupakan bagian dari Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) bersama Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Sedangkan PKB adalah pencetus KKIR bersama Partai Gerindra.

"Koalisi ini cair, politik itukan seni untuk mencapai kemungkinan. Namanya kerja sama kan bisa aja, kalo udah ada tim pemenangan itu kan kerja sama merancang kemenangan, artinya tinggal bangunan selangkah membangun koalisi," ujar Nusron.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement