Rabu 03 May 2023 15:43 WIB

Polisi Selidiki Kasus Begal Payudara Depan UIN Ciputat

Polsek Ciputat Timur menyelidiki kasus begal payudara di depan UIN Ciputat, Tangsel.

Rep: RR Laeny Sulistyawati/ Red: Bilal Ramadhan
Kekerasan Seksual (ilustrasi). Polsek Ciputat Timur menyelidiki kasus begal payudara di depan UIN Ciputat, Tangsel.
Foto: STRAITS TIMES
Kekerasan Seksual (ilustrasi). Polsek Ciputat Timur menyelidiki kasus begal payudara di depan UIN Ciputat, Tangsel.

REPUBLIKA.CO.ID, CIPUTAT -- Kasus begal payudara yang menimpa perempuan berinisial PZ (25 tahun) di Kompleks Universitas Islam Negeri (UIN) Negeri Hidayatullah Jakarta, Ciputat Timur, Tangerang Selatan, Banten. Kini Polsek Ciputat Timur tengah menyelidiki kasus ini. Kepala Polsek Ciputat Timur Kompol Agung Nugroho membenarkan peristiwa tersebut.

"Kejadiannya berlokasi di kompleks UIN Jalan Ibnu Sina, Kelurahan Pisangan, Ciputat Timur, pada Ahad 30 April 2023 malam sekitar pukul 20.30 WIB. Ini terjadi saat korban pulang kerja kelompok di kompleks UIN," ujar Agung, Rabu (3/5/2023).

Baca Juga

Ia menjelaskan, awalnya korban ingin memesan ojek dalam jaringan (daring) untuk kembali ke kosannya di Jalan Ibnu Sina, Ciputat, Ahad kemarin. Namun, karena handphone korban mati, kemudian dia memutuskan untuk berjalan kaki.

Kemudian, tiba-tiba ada yang memegang payudara korban dengan mengendarai sepeda motor Vixion warna merah dengan menggunakan sweater hodie warna dan helm bertuliskan Gojek.

"Pelaku sambil mengendarai sepeda motor lalu memegang/meremas payudara korban yang sedang berjalan kaki. Setelah itu korban menangis," ujarnya.

Kemudian, dia melanjutkan, satu saksi berinisial F yang mendengar suara tangisan mencoba menghampiri korban. Setelah menenangkan korban, kata dia menambahkan, PZ kemudian menceritakan kejadian yang dialami.

Untuk sementara, dia mengakui korban masih dalam kondisi syok dan trauma. Lebih kanjut ia menegaskan kini polisi tengah mengejar pelaku pelecehan seksual tersebut. 

"Polisi masih cek tempat kejadian perkara (TKP) dan kamera pengawas (CCTV), data-data saksi, dokumentasi," katanya. Agung menambahkan, modus yang dilakukan pelaku memang mengincar pejalan kaki yang lengah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement