REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Guru besar bidang psikologi pendidikan dan konseling Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta Bambang Suryadi mengatakan pendekatan pembelajaran mendalam (deep learning) membantu murid untuk menemukan makna hingga membangun kesadaran diri untuk terus belajar.
Hal ini karena pendekatan deep learning, menurut dia, membuat murid menjadi tahu alasan mereka mempelajari materi atau mata pelajaran tertentu sehingga selalu memiliki motivasi baru setiap mengikuti kegiatan belajar mengajar.
“Tidak hanya yang menyenangkan itu bermain, tetapi justru belajar itu membuat anak merasa senang. Belajar di sekolah menyenangkan, karena dengan pendekatan pembelajaran mendalam ini mereka menemukan kesadaran diri tentang pentingnya belajar dan menuntut ilmu itu,” kata Bambang Suryadi dalam siaran Siniar Sosialisasi Permendikdasmen Nomor 13 Tahun 2025 di Jakarta pada Senin.
Guna memastikan implementasi pendekatan deep learning sepenuhnya mendukung proses belajar mengajar di kelas, ia pun mengingatkan perlu adanya penguatan kompetensi dan peran guru serta tenaga pendidik.
Hal ini karena pendekatan pembelajaran mendalam pada dasarnya menekankan pada intensitas interaksi antara guru dengan murid untuk menciptakan suasana belajar dan proses pembelajaran yang berkesadaran, bermakna, serta menggembirakan, melalui olah pikir, olah hati, olah rasa, dan olah raga, yang dilaksanakan secara holistik dan terpadu.
Oleh karena itu Kepala Pusat Kurikulum dan Pembelajaran Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) Laksmi Dewi pada kesempatan yang sama mengatakan pihaknya sudah menyiapkan sederet program pelatihan yang bekerja sama dengan Direktorat Jenderal Guru Tenaga Kependidikan dan Pendidikan Guru (Ditjen GTKPG) Kemendikdasmen.
Ia menjelaskan pelatihan-pelatihan ini tidak hanya akan dilaksanakan secara tatap muka, namun juga daring dengan bahan pembelajaran yang tersimpan sepanjang waktu dalam Learning Management System (LMS).
“Salah satunya adalah kami telah menyiapkan program pelatihan melalui Ditjen GTK. Kemudian juga pelatihan ini dilaksanakan bukan hanya tetap muka, tapi juga daring dengan disediakan bahan belajar yang disimpan dalam LMS, sehingga nanti peserta bisa mempelajari secara online maupun juga offline,” kata Laksmi.