Selasa 25 Apr 2023 20:48 WIB

Asma Kambuh, Seorang Pendaki Gunung Rinjani Meninggal Dunia

Seorang pendaki di Gunung Rinjani asal Lombok meninggal dunia saat pendakian.

Kawasan Sembalun yang berada di bawah kaki Gunung Rinjani.
Foto: Aprillio Akbar/ANTARA FOTO
Kawasan Sembalun yang berada di bawah kaki Gunung Rinjani.

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Seorang pendaki di Gunung Rinjani, Nusa Tenggara Barat, Pawadi (40), asal Desa Santong, Kecamatan Kayangan, Kabupaten Lombok Utara meninggal dunia saat melakukan pendakian di kawasan gunung itu. "Korban meninggal dunia saat melakukan pendakian, karena penyakit asma yang kambuh," kata tetangganya, Habibi, di Mataram, Selasa (25/4/2023).

Sementara itu, Humas Basarnas Mataram, Agus Hendra Sanjaya mengatakan, peristiwa itu bermula ketika korban mendaki menuju Danau Segara Anak Gunung Rinjani dengan tujuan memancing ikan, pada Senin 24 April 2023, pukul 03.00 WITA. Korban bersama rombongan berjumlah lima orang atas nama Muh Safarudin, Kam, Wir dan Emi yang merupakan warga Desa Santong melakukan pendakian ke Gunung Rinjani.

Baca Juga

Pada Senin sore hari, dalam perjalanan menuju Danau di sebelah barat Gunung Malang, Kawasan Rinjani, korban mengalami kelelahan dan kejang-kejang sampai akhirnya meninggal dunia di lokasi. "Pada saat mendaki semua rombongan dalam kondisi sehat, hanya korban memiliki riwayat asma sesuai informasi dari keluarga," katanya.

Salah satu rombongan menghubungi keluarga dan menceritakan kejadian yang terjadi, sehingga pihak keluarga langsung melakukan evakuasi terhadap korban. "Korban bisa dievakuasi pada hari ini (Selasa) dan korban sudah ada di rumah duka," katanya.

Pihak keluarga mengikhlaskan kepergian korban dan mengetahui jalur Santong bukan jalur resmi pendakian ke Gunung Rinjani. Terdapat tiga jalur yang sering digunakan masyarakat setempat menuju Rinjani yaitu jalur Santong, Salut dan jalur Tapen.

"Ketiga jalur itu biasanya digunakan oleh masyarakat di 11 desa yang berbatasan dengan kawasan TNGR," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement