Ahad 23 Apr 2023 07:29 WIB

Wapres: Silaturahim Idul Fitri Jangan Terganggu Kepentingan Politik

Kiai Ma'ruf yakin, pemilu yang akan datang tidak membuat masyarakat terpecah.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Erik Purnama Putra
Wakil Presiden (Wapres), KH Ma'ruf Amin.
Foto: BPMI Setwapres
Wakil Presiden (Wapres), KH Ma'ruf Amin.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Wakil Presiden Ma'ruf Amin berharap, perayaan Idul Fitri 1444 Hijriyah menjadi ajang menyambung tali silaturahim dengan seluruh pihak dan merekatkan persaudaraan. Kiai Ma'ruf juga menekankan pentingnya menjaga tali persaudaraan tidak terkecuali dalam menghadapi Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.

Menurut Ma'ruf, silaturahim tidak boleh terganggu oleh kepentingan politik. Pasalnya, silaturahim bangsa Indonesia sudah cukup kuat dari ancaman perpecahan karena perbedaan pandangan politik.

"Oleh karena itu, pemilu yang akan datang tidak membuat kita terpecah, karena silaturahim kita sudah kuat. Jadi tidak terpecah karena adanya perbedaan politik," kata Ma’ruf dalam siaran persnya di Jakarta, Ahad (23/4/2023).

Di sisi lain, Ma'ruf menyebutkan, pemilu sudah disepakati dalam penyelenggaraan negara di Indonesia. Sehingga, masyarakat dapat menyikapinya dengan berbesar hati dan tidak perlu diributkan karena sudah menjadi hal yang biasa.

"Pemilu ini kan sudah berkali-kali, artinya sudah biasa. Sikap legowo itu yang memang kita perlukan dalam menghadapi pemilu, karena hal ini merupakan sistem yang kita sepakati dalam penyelenggaraan negara," ujar Ma'ruf.

Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) itu menekankan tidak boleh ada permusuhan yang ditimbulkan akibat perbedaan pandangan politik. Perbedaan merupakan sebuah kewajaran dan dapat disikapi secara bijaksana.

"Perbedaan pandangan politik dalam sistem demokrasi kita itu suatu keniscayaan, bahkan harus ada perbedaan politik, tetapi perbedaan itu tidak boleh menimbulkan permusuhan, harus disikapi dengan rasa kekeluargaan, damai," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement