REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto mengatakan bahwa Megawati Soekarnoputri memang mengumpulkan seluruh anggota Fraksi PDIP pada Sabtu (8/4). Namun disampaikannya, pertemuan tertutup tersebut tak membahas soal nama yang akan diusung sebagai calon presiden (capres).
"Pertemuan tertutup dengan fraksi sebagai petugas partai tidak membahas capres dan cawapres, karena itu kewenangan Ibu Megawati Soekarnoputri dan akan diumumkan dalam momentum yang tepat," ujar Hasto usai acara Pendidikan Kebangsaan dan Pelatihan Dakwah Digital Tahun 2023.
Pertemuan tersebut merupakan pengarahan dari Megawati agar seluruh anggota Fraksi PDIP di lembaga legislatif turun langsung ke masyarakat. Selain itu, ada pula pembahasan terkait target suara PDIP pada pemilihan umum (Pemilu) 2024.
"Target-target perolehan suara di dalam pemilu itu sudah disampaikan dan tentu saja bagaimana mempersiapkan capres dan cawapres di dalam satu napas mempersiapkan calon anggota legislatif di seluruh tingkatan," ujar Hasto.
"Saat ini kami sudah melakukan finalisasi di tingkat kabupaten kota dan provinsi, tinggal kemudian tinggal satu langkah di DPR RI," sambungnya.
Sebelumnya, Wakil Ketua Komisi VI DPR Fraksi PDIP membenarkan, Megawati mengumpulkan seluruh anggota Fraksi PDIP pada Sabtu (8/4). Forum tersebut dilaksanakan di Sekolah Partai PDIP, Lenteng Agung, Jakarta.
Jelasnya, pertemuan tersebut merupakan forum penegasan PDIP sebagai partai ideologis, di mana keyakinan yang bisa dipertanggungjawabkan secara intelektual. Meskipun diakuinya, Megawati sempat menyinggung sedikit terkait capres dari partainya.
"Saya kira itu dan Ibu menegaskan semua yang menyangkut capres-capresan adalah urusan Ketua Umum, 'Kamu turun dan turun'. Apalagi dalam suasana Ramadhan dan Idul Fitri, nanti harus banyak menyapa rakyat, harus menyampaikan ke masyarakat bahwa PDIP menempuh jalan ideologi," ujar Aria Bima di Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (13/4).
Pertemuan tersebut juga menjadi forum penegasan bahwa partai politik bukanlah tempat berebut kekuasaan. PDIP adalah alat perjuangan untuk menuju masyarakat Pancasila, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), dan Bhineka Tunggal Ika.
"Jalan ideologinya adalah trisakti, berdaulat di bidang politik, berkepribadian di bidang budaya, dan berdikari dalam bidang ekonomi. Ibu menegaskan sikap partai, membentuk tempat pendidikan kawah candradimuka kader-kader ideologis, yang tidak ideologis disuruh keluar," ujar Aria Bima.